Bogor: Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tak paham paradigma Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat bekerja dari rumah. Wacana itu sedang digodok Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk diterapkan.
"Saya sendiri selalu dilapangan kerjanya malah jarang di rumah. Saya tidak paham jika ada paradigma PNS dapat bekerja dari rumah," tegas Bima di Taman Ekpresi Bogor, Jawa Barat, Jumat, 9 Agustus 2019.
Bima melanjutkan problem utama PNS adalah etos kerja. Dia menerangkan pola pikir PNS harusnya ada pada orientasi etos kerjanya sendiri. PNS itu kerjanya pelayanan, apakah bisa jika dari rumah melayani masyarakat.
"Saya bukan tidak tidak setuju, saya ingin pelajari dulu signifikansi apa harus bekerja dari rumah. Apa yang dikerjakan untuk masyarakat jika ada dirumah," ungkap dia.
Menurut dia, pekerjaan di rumah jika orang itu bekerja di industri kreatif. Tapi kalau pengabdi negara Bima ragu.
"Jadi apa yang ingin dituju dari bekerja di rumah. Kami harus melayani masyarakat dan harus punya etos kerja," pungkasnya.
Sekertaris Daerah Pemkot Bogor, Ade Syarif, menyatakan tidak tertarik dengan wacana tersebut. Dia menilai tidak mungkin PNS melayani masyarakat di rumah.
"Sejatinya PNS itu kerjanya ada dua, yakni sebagai pelaksana kebijakan pejabat publik dan melayani masyarakat," ungkap Ade.
Ade menegaskan tugas utama PNS yaitu melayani masyarakat. Bagaimana menjelaskan suatu kebijakan dalam hal apapun. "Jadi kita harus bisa mencerdaskan masyarakat dengan memberikan pelayanan. Dari tidak paham menjadi paham," tutup Ade.
Bogor: Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tak paham paradigma Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat bekerja dari rumah. Wacana itu sedang digodok Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk diterapkan.
"Saya sendiri selalu dilapangan kerjanya malah jarang di rumah. Saya tidak paham jika ada paradigma PNS dapat bekerja dari rumah," tegas Bima di Taman Ekpresi Bogor, Jawa Barat, Jumat, 9 Agustus 2019.
Bima melanjutkan problem utama PNS adalah etos kerja. Dia menerangkan pola pikir PNS harusnya ada pada orientasi etos kerjanya sendiri. PNS itu kerjanya pelayanan, apakah bisa jika dari rumah melayani masyarakat.
"Saya bukan tidak tidak setuju, saya ingin pelajari dulu signifikansi apa harus bekerja dari rumah. Apa yang dikerjakan untuk masyarakat jika ada dirumah," ungkap dia.
Menurut dia, pekerjaan di rumah jika orang itu bekerja di industri kreatif. Tapi kalau pengabdi negara Bima ragu.
"Jadi apa yang ingin dituju dari bekerja di rumah. Kami harus melayani masyarakat dan harus punya etos kerja," pungkasnya.
Sekertaris Daerah Pemkot Bogor, Ade Syarif, menyatakan tidak tertarik dengan wacana tersebut. Dia menilai tidak mungkin PNS melayani masyarakat di rumah.
"Sejatinya PNS itu kerjanya ada dua, yakni sebagai pelaksana kebijakan pejabat publik dan melayani masyarakat," ungkap Ade.
Ade menegaskan tugas utama PNS yaitu melayani masyarakat. Bagaimana menjelaskan suatu kebijakan dalam hal apapun. "Jadi kita harus bisa mencerdaskan masyarakat dengan memberikan pelayanan. Dari tidak paham menjadi paham," tutup Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)