Kegiatan seminar ARLECT (Agro Ecological Right Livelihood Educational & Cultural Travel) 2024 di Yogyakarta. Istimewa
Kegiatan seminar ARLECT (Agro Ecological Right Livelihood Educational & Cultural Travel) 2024 di Yogyakarta. Istimewa

Koperasi dan Ekonomi Islam Relevan dengan Tantangan Global

Whisnu Mardiansyah • 25 September 2024 16:49
Yogyakarta: IRL (Institute for Regenerative Livelihoods) Malaysia dan KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) TAMZIS Bina Utama menggelar ARLECT (Agro Ecological Right Livelihood Educational & Cultural Travel) 2024. 
 
Dalam pidatonya Direktur IRL Malaysia Adi Setiadi mengatakan ekonomi Islam berlandaskan pada prinsip-prinsip etika-moral serta praktik-praktik kesetaraan dan kedermawanan, serta pentingnya menjamin kebaikan bersama.
 
Ia juga menyinggung soal akad. Menurutnya akad dalam Islam secara formal dan legal mengatur transaksi komersial dan transaksi sukarela dalam hubungan sosial-ekonomi di antara masyarakat, dengan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, kedermawanan, dan saling tolong-menolong.

“Kami melihat TAMZIS telah mempraktikkannya selama ini sehingga pengalaman berharga dari TAMZIS ini patut untuk kita pelajari dan inilah alasan kenapa TAMZIS dipilih menjadi objek studi ini," kata Adi Setiadi di SM Tower Malioboro Yogyakarta, Rabu, 25 September 2024.
 
Di kesempatan yang sama Founder & Chief TAMZIS Saat Suharto mengatakan tema ini sangat relevan dengan kondisi ekonomi global dan lokal yang dihadapi saat ini. Di banyak negara, koperasi terbukti menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
 
Sebagai model bisnis yang berbasis pada keanggotaan dan partisipasi, koperasi menawarkan struktur yang tidak hanya berfokus pada keuntungan tetapi juga kesejahteraan bersama.
 
“Saya yakin bahwa Retreat ini akan menjadi batu loncatan yang penting bagi kita semua untuk memperkuat peran koperasi dalam membangun ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan adil. Saya berharap kita semua meninggalkan acara ini dengan pengetahuan baru, inspirasi, dan semangat yang dapat kita terapkan dalam pekerjaan dan komunitas kita” ujarnya.
 
Mereka para peserta dari berbagai negara yang merepresentasikan dari berbagai benua sangat tertarik untuk mengkaji tentang ekonomi syariah. Terutama membahas koperasi berbasis syariah seperti TAMZIS. Mereka antusias mempelajari  mulai sejarah berdiri, praktek akad-akad hingga bagaimana aktifitas anggota TAMZIS di pasar dan tempat usahanya. 
 
Ahmadu, salah satu peserta dari Prancis yang merupakan mahasiswa muslim Eropa, mengatakan ketertarikannya mengikuti acara. Ahmadu sangat tertarik dengan acara ini karena menurutnya komunitas ekonomi syariah khususnya Gerakan BMT memiliki kekuatan yang besar. Sehingga perlu untuk disosialisasikan secara lebih luas tidak hanya untuk komunitas muslim saja.
 
“Karenanya pengalaman 30 tahun TAMZIS penting bagi saya untuk belajar dan mengimplementasikannya di Perancis bahkan tidak hanya untuk muslim tapi juga untuk non muslim, sehingga mereka memiliki kemandirian ekonomi," jelas Ahmadu.
 
Selain menggelar diskusi dan seminar selama dua hari,  juga dilakukan kunjungan lapangan di beberapa pasar di Yogyakarta dan sekitarnya untuk melihat secara langsung proses pelayanan TAMZIS  dengan mengunjungi para pedagang pasar tradisional.
 
Hal ini dilakukan untuk mengajak para peserta agar dapat melihat secara langsung proses pelayanan TAMZIS terhadap para anggota yang merupakan para pedagang pasar tradisional.
Kegiatan kunjungan studi lapangan dilakukan pada hari ketiga yakni dengan kunjungan ke pasar tradisional Beringharjo, Bantul dan Jodog. 
 
Sedangkan hari keempat, kunjungan dilakukan ke AKTRIYO (Yogyakarta Optometry Academy) yang merupakan salah satu mitra Baitul Maal TAMZIS dalam pengembangan program pendidikan tinggi optometri berbasis wakaf.  AKTRIYO sendiri merupakan satu-satunya akademi optometri berbasis wakaf di Indonesia
 
Acara ini digelar secara hybrid (offline dan online), yakni 15 peserta offline berasal dari 5 benua, Asia, Australia, Eropa, Afrika dan Amerika. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini pada hari pertama dan kedua diisi dengan materi kegiatan dalam bentuk seminar dan diskusi yang dihadiri oleh para narasumber dari para pakar dan ahli dari berbagai negara yang kompeten di bidang ekonomi syariah dan koperasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan