Sidoarjo: Setelah dianggap mengganggu lalu lintas, Satpol PP di Sidoarjo merelokasi para pedagang kaki lima (PKL). Relokasi ini bertujuan membuat pejalan kaki dan pengendara lebih nyaman. Namun, para PKL justru menolak dan berusaha melawan petugas.
Penertiban yang dibantu TNI dan Polri ini berada di Jalan Raya Taman Pinang Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Namun para pedagang justru melakukan perlawanan secara verbal dan fisik.
Menurut para pengendara lalu lintas dan warga setempat, PKL berjualan di bahu jalan Taman Pinang dan mengganggu arus lalu lintas karena memenuhi jalan dan membuat kemacetan.
Dalam perlawanan yang dilakukan oleh para pedagang, mereka mengatakan, tidak ingin jika gerobak dan seluruh barang dagangannya dibawa ke kantor Satpol PP Sidoarjo. Namun, karena banyaknya petugas yang melakukan penertiban, para pedagang tidak berdaya dan berakhir mengikuti perintah petugas.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo akan merelokasi para pedagang ke tempat yang representatif. Menurut Ahmad, keberadaan mereka selama ini telah melanggar aturan karena berjualan di bahu jalan sehingga banyak aktivitas lalu lintas yang terganggu.
"Masalahnya, para pedagang kadang berjualan di tengah jalan. Saya bukannya mau mengurangi rezeki mereka, tapi diatur yang baik agar semuanya nyaman," ujar Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV pada Kamis, 10 Februari 2022.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan proses relokasi PKL di Malioboro, Yogyakarta, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Para pedagang langsung berbondong-bondong pindah ke tempat baru. Saat ini, wisatawan lebih nyaman saat menikmati pemandangan Jalan Malioboro dengan pertokoan yang rapi. (Leres Anbara)
Sidoarjo: Setelah dianggap mengganggu lalu lintas,
Satpol PP di Sidoarjo merelokasi para
pedagang kaki lima (PKL). Relokasi ini bertujuan membuat pejalan kaki dan pengendara lebih nyaman. Namun, para PKL justru menolak dan berusaha melawan petugas.
Penertiban yang dibantu TNI dan Polri ini berada di Jalan Raya Taman Pinang Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Namun para pedagang justru melakukan perlawanan secara verbal dan fisik.
Menurut para pengendara lalu lintas dan warga setempat, PKL berjualan di bahu jalan Taman Pinang dan mengganggu arus lalu lintas karena memenuhi jalan dan membuat kemacetan.
Dalam perlawanan yang dilakukan oleh para pedagang, mereka mengatakan, tidak ingin jika gerobak dan seluruh barang dagangannya dibawa ke kantor Satpol PP Sidoarjo. Namun, karena banyaknya petugas yang melakukan penertiban, para pedagang tidak berdaya dan berakhir mengikuti perintah petugas.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo akan merelokasi para pedagang ke tempat yang representatif. Menurut Ahmad, keberadaan mereka selama ini telah melanggar aturan karena berjualan di bahu jalan sehingga banyak aktivitas lalu lintas yang terganggu.
"Masalahnya, para pedagang kadang berjualan di tengah jalan. Saya bukannya mau mengurangi rezeki mereka, tapi diatur yang baik agar semuanya nyaman," ujar Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV pada Kamis, 10 Februari 2022.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan proses relokasi PKL di Malioboro, Yogyakarta, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Para pedagang langsung berbondong-bondong pindah ke tempat baru. Saat ini, wisatawan lebih nyaman saat menikmati pemandangan Jalan Malioboro dengan pertokoan yang rapi. (
Leres Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)