Bintan: Lapangan MAC di Selat Madura siap menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur dan siap berproduksi. Hal ini diawali dengan proses kegiatan Load out & Sail Away Well Head Platform MAC di Bintan Yard, Pulau Bintan, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa, 21 Juni 2022.
"Lapangan MAC ini merupakan salah satu penyangga dari target produksi gas SKK Migas 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik (BSCFD) pada 2030. Project MAC dimulai dengan sangat baik dengan mengikuti peraturan keselamatan kerja yang tinggi, tentu akan menghasilkan karya yang baik pula," kata Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas, Achmad Riad.
HCML adalah salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Potensi produksi Lapangan MAC diketahui sebesar 50 juta standar kubik per hari (MMSCFD).
"Dengan adanya kegiatan Sail Away WHP MAC ini, kami berharap visi itu menjadi nyata," kata General Manager HCML, Kang An.
Baca: Erick Thohir Ingin Ekosistem Industri Garam Menguntungkan Masyarakat Madura
HCML menanamkan investasi untuk memaksimalkan produksi dalam jangka waktu lima sampai tujuh tahun. "Kami mengupayakan pengembangan Lapangan MAC yang diperkirakan pada kuartal 4 2022 sebagai bagian dari upaya kami memberikan sumbangsih kepada NKRI," kata Kang An.
Kegiatan Load Out and Sail Away ini merupakan proses melepas well head platform (WHP) ke laut. Ini sebagai tanda proses pembuatannya di pabrik sudah selesai, dan akan berlayar ke titik instalasinya di Selat Madura.
Diharapkan, ini dapat meningkatkan produksi gas, karena saat ini kebutuhan gas di Indonesia semakin besar seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Nantinya lifting gas ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat dan Industri di Jawa Timur," tutur Kang An.
Sebelumnya, HCML sudah berpengalaman memproduksi gas dan minyak kondensat dari empat sumur di Blok Selat Madura sejak 2017. HCML saat ini menjadi salah satu tulang punggung pemenuhan gas di Jawa Timur dengan menyumbang sekitar 30 persen pasokan gas.
Bintan: Lapangan MAC di Selat Madura siap menjadi
produsen gas terbesar di Jawa Timur dan siap berproduksi. Hal ini diawali dengan proses kegiatan
Load out & Sail Away Well Head Platform MAC di Bintan Yard, Pulau Bintan, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa, 21 Juni 2022.
"Lapangan MAC ini merupakan salah satu penyangga dari target produksi gas SKK Migas 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik (BSCFD) pada 2030. Project MAC dimulai dengan sangat baik dengan mengikuti peraturan keselamatan kerja yang tinggi, tentu akan menghasilkan karya yang baik pula," kata Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas, Achmad Riad.
HCML adalah salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Potensi produksi Lapangan MAC diketahui sebesar 50 juta standar kubik per hari (MMSCFD).
"Dengan adanya kegiatan Sail Away WHP MAC ini, kami berharap visi itu menjadi nyata," kata General Manager HCML, Kang An.
Baca: Erick Thohir Ingin Ekosistem Industri Garam Menguntungkan Masyarakat Madura
HCML menanamkan investasi untuk memaksimalkan produksi dalam jangka waktu lima sampai tujuh tahun. "Kami mengupayakan pengembangan Lapangan MAC yang diperkirakan pada kuartal 4 2022 sebagai bagian dari upaya kami memberikan sumbangsih kepada NKRI," kata Kang An.
Kegiatan
Load Out and Sail Away ini merupakan proses melepas
well head platform (WHP) ke laut. Ini sebagai tanda proses pembuatannya di pabrik sudah selesai, dan akan berlayar ke titik instalasinya di Selat Madura.
Diharapkan, ini dapat meningkatkan produksi gas, karena saat ini kebutuhan gas di Indonesia semakin besar seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Nantinya lifting gas ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat dan Industri di Jawa Timur," tutur Kang An.
Sebelumnya, HCML sudah berpengalaman memproduksi gas dan minyak kondensat dari empat sumur di Blok Selat Madura sejak 2017. HCML saat ini menjadi salah satu tulang punggung pemenuhan gas di Jawa Timur dengan menyumbang sekitar 30 persen pasokan gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)