Surabaya: Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Jawa Timur, melakukan berbagai upaya untuk mencegah genangan air hujan. Salah satunya dengan melakukan normalisasi atau pengerukan saluran air di pusat kota.
Kepala DSDABM Kota Surabaya, Lilik Arijanto, mengatakan sejak Senin, 10 Januari 2022 hingga saat ini pihaknya telah mengerahkan sekitar 60 orang di tiga sampai empat titik untuk menelusuri permasalahan saluran air.
"Satgas dari DSDABM tersebut menyusuri dan membersihkan sampah pada setiap saluran yang ada di pusat kota," kata Lilik saat dikonfirmasi, Selasa, 11 Januari 2022.
Baca: Dinkes Tangerang Susun Rencana Dasar Vaksinasi Booster Lansia
Lilik menjelaskan pengerukan lumpur juga dilakukan mulai dari hulu ke hilir hingga menuju ke sungai. Menurutnya banyaknya utilitas yang melintang secara tidak langsung mengurangi kapasitas saluran.
"Memang di sana (saluran), problemnya yang kami temukan banyaknya utilitas yang ada di saluran yang menjadi kendala kita. Makanya kami sekarang, yang pertama membersihkan dulu saluran. Kemudian menata utilitas yang ada di saluran," jelasnya.
Lilik menyebut ada beberapa titik di pusat kota yang difokuskan untuk dilakukan pengerukan atau normalisasi saluran, di antaranya, crossing saluran di Jalan Panglima Sudirman (Hokky Buah), Jalan Taman AIS Nasution, Jalan Embong Sawo serta brandgang di pusat kota.
"Kalau masih kurang nanti akan kami tambahi lagi untuk pengerukan di pusat kota," ujarnya.
Surabaya: Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Jawa Timur, melakukan berbagai upaya untuk mencegah
genangan air hujan. Salah satunya dengan melakukan normalisasi atau pengerukan saluran air di pusat kota.
Kepala DSDABM Kota Surabaya, Lilik Arijanto, mengatakan sejak Senin, 10 Januari 2022 hingga saat ini pihaknya telah mengerahkan sekitar 60 orang di tiga sampai empat titik untuk menelusuri permasalahan saluran air.
"Satgas dari DSDABM tersebut menyusuri dan membersihkan sampah pada setiap saluran yang ada di pusat kota," kata Lilik saat dikonfirmasi, Selasa, 11 Januari 2022.
Baca:
Dinkes Tangerang Susun Rencana Dasar Vaksinasi Booster Lansia
Lilik menjelaskan pengerukan lumpur juga dilakukan mulai dari hulu ke hilir hingga menuju ke sungai. Menurutnya banyaknya utilitas yang melintang secara tidak langsung mengurangi kapasitas saluran.
"Memang di sana (saluran), problemnya yang kami temukan banyaknya utilitas yang ada di saluran yang menjadi kendala kita. Makanya kami sekarang, yang pertama membersihkan dulu saluran. Kemudian menata utilitas yang ada di saluran," jelasnya.
Lilik menyebut ada beberapa titik di pusat kota yang difokuskan untuk dilakukan pengerukan atau normalisasi saluran, di antaranya, crossing saluran di Jalan Panglima Sudirman (Hokky Buah), Jalan Taman AIS Nasution, Jalan Embong Sawo serta brandgang di pusat kota.
"Kalau masih kurang nanti akan kami tambahi lagi untuk pengerukan di pusat kota," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)