Lumajang: Puluhan pengungsi erupsi Gunung Semeru di posko pengungsian SMP Candipuro Lumajang, Jawa Timur, mendapatkan pelatihan. Mereka berkesempatan untuk berlatih membatik teknik ecoprint dari tim relawan Ikatan Alumni SMA Ambulu.
Pelatihan bertujuan menghilangkan jenuh selama berada di pengungsian. Sekaligus membekali para pengungsi dengan opsi mata pencaharian baru setelah direlokasi. Sebab, erupsi Semeru membuat warga sekitar Semeru kehilangan pekerjaan.
“Insyaallah akan saya praktikkan. Saya memang suka,” ujar Khosiah, salah satu pengungsi, dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Minggu, 9 Januari 2022.
Pengungsi yang didominasi kalangan ibu-ibu itu tampak antusias mengikuti pelatihan. Mulai dari mencetak motif menggunakan bahan-bahan alami hingga tahap mewarnai kain.
Teknik ecoprint sengaja dipilih sebagai materi pelatihan. Hal ini karena mudahnya akses bagi pengungsi untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti daun jati dan dan kopi.
Baca: Pemkab Gunung Kidul Dorong Pengembangan Industri Batik
Batik ecoprint memiliki potensi pasar yang baik. Hasil batik ecoprint banyak diminati konsumen dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Dilihat dari motif dan corak warnanya, kisaran harga jual batik ecoprint dimulai dari Rp200 ribu hingga jutaan rupiah.
Bimbingan tim relawan tidak berhenti hingga pengajaran membatik ecoprint. Selanjutnya, para relawan juga akan mendampingi para pengungsi dalam memasarkan produknya. (Kaylina Ivani)
Lumajang: Puluhan pengungsi
erupsi Gunung
Semeru di posko pengungsian SMP Candipuro Lumajang, Jawa Timur, mendapatkan pelatihan. Mereka berkesempatan untuk berlatih
membatik teknik ecoprint dari tim relawan Ikatan Alumni SMA Ambulu.
Pelatihan bertujuan menghilangkan jenuh selama berada di pengungsian. Sekaligus membekali para pengungsi dengan opsi mata pencaharian baru setelah direlokasi. Sebab, erupsi Semeru membuat warga sekitar Semeru kehilangan pekerjaan.
“Insyaallah akan saya praktikkan. Saya memang suka,” ujar Khosiah, salah satu pengungsi, dalam tayangan Metro Siang di
Metro TV, Minggu, 9 Januari 2022.
Pengungsi yang didominasi kalangan ibu-ibu itu tampak antusias mengikuti pelatihan. Mulai dari mencetak motif menggunakan bahan-bahan alami hingga tahap mewarnai kain.
Teknik ecoprint sengaja dipilih sebagai materi pelatihan. Hal ini karena mudahnya akses bagi pengungsi untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti daun jati dan dan kopi.
Baca:
Pemkab Gunung Kidul Dorong Pengembangan Industri Batik
Batik ecoprint memiliki potensi pasar yang baik. Hasil batik ecoprint banyak diminati konsumen dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Dilihat dari motif dan corak warnanya, kisaran harga jual batik ecoprint dimulai dari Rp200 ribu hingga jutaan rupiah.
Bimbingan tim relawan tidak berhenti hingga pengajaran membatik ecoprint. Selanjutnya, para relawan juga akan mendampingi para pengungsi dalam memasarkan produknya.
(Kaylina Ivani) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)