Banda Aceh: Puluhan gajah liar mengobrak-abrik area perkebunan sawit milik warga di Simpang Cehcut Desa Lhok Boat, Kabupaten Aceh Jaya, Rabu, 5 Agustus 2020. Kawanan gajah tersebut sempat mendekati rumah warga.
"Kami mendengar suara gajah mematahkan kelapa sawit usia muda dan ketika melihat gerombolan gajah mendekati rumah, saya langsung membawa anak dan istri keluar menjauh," kata pemilik kebun sawit di Simpang Cehcut Desa Lhok Boat, Kecamatan Setia Bakti, Marnuddin di Aceh Jaya, Kamis, 6 Agustus 2020.
Baca: Pasien Sembuh dari Covid-19 di Jember Capai 64 Persen
Bakti menjelaskan hingga saat ini dirinya masih trauma dengan kejadian tersebut dan tidak berani pulang ke rumah. "Semua peralatan rumah tangga hancur karena gajah, saat ini saya numpang di rumah saudara," jelas Marnuddin.
Camat Setia Bakti, Ag Suhadi, mengatakan pihaknya telah meninjau ke lokasi kejadian bersama Tim BKSDA Aceh, Polisi Hutan, dan TNI Polri untuk melihat langsung.
"Saat ini memang masih ada gajah di lokasi tersebut, kebetulan kita juga membawa mercon (ptasan) untuk menghalau gajah," jelas Ag Suhadi.
Ia memperkirakan luas lahan perkebunan sawit yang di obrak-abrik oleh gajah tersebut, sekitar 2 hektare lebih dan kerugian material peralatan rumah tangga pemilik rumah.
"Hasil tinjauan kita memang peralatan rumah tangga semua hancur karena gajah, sehingga mereka saat ini menumpang di rumah saudara," ujar Ag Suhadi.
Banda Aceh: Puluhan gajah liar mengobrak-abrik area perkebunan sawit milik warga di Simpang Cehcut Desa Lhok Boat, Kabupaten Aceh Jaya, Rabu, 5 Agustus 2020. Kawanan gajah tersebut sempat mendekati rumah warga.
"Kami mendengar suara gajah mematahkan kelapa sawit usia muda dan ketika melihat gerombolan gajah mendekati rumah, saya langsung membawa anak dan istri keluar menjauh," kata pemilik kebun sawit di Simpang Cehcut Desa Lhok Boat, Kecamatan Setia Bakti, Marnuddin di Aceh Jaya, Kamis, 6 Agustus 2020.
Baca:
Pasien Sembuh dari Covid-19 di Jember Capai 64 Persen
Bakti menjelaskan hingga saat ini dirinya masih trauma dengan kejadian tersebut dan tidak berani pulang ke rumah. "Semua peralatan rumah tangga hancur karena gajah, saat ini saya numpang di rumah saudara," jelas Marnuddin.
Camat Setia Bakti, Ag Suhadi, mengatakan pihaknya telah meninjau ke lokasi kejadian bersama Tim BKSDA Aceh, Polisi Hutan, dan TNI Polri untuk melihat langsung.
"Saat ini memang masih ada gajah di lokasi tersebut, kebetulan kita juga membawa mercon (ptasan) untuk menghalau gajah," jelas Ag Suhadi.
Ia memperkirakan luas lahan perkebunan sawit yang di obrak-abrik oleh gajah tersebut, sekitar 2 hektare lebih dan kerugian material peralatan rumah tangga pemilik rumah.
"Hasil tinjauan kita memang peralatan rumah tangga semua hancur karena gajah, sehingga mereka saat ini menumpang di rumah saudara," ujar Ag Suhadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)