Purworejo: Masker dan cairan antiseptik langka di wilayah Purworejo, Jawa Tengah. Bahkan jika ada, harga masker naik hingga 10 kali lipat dari biasanya.
"Harga satu boks masker yang biasanya hanya berkisar Rp20 ribu sampai Rp25 ribu. Tapi sekarang Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per boks," ujar Hartati seorang karyawan apotek di Purworejo, kepada Medcom.id, Rabu, 4 Maret 2020.
Hartati juga menyebut apoteknya sudah dua pekan kehabisan stok masker. Pihaknya juga sudah meminta dari distributor, tapi juga kosong.
"Dari distributor kosong juga katanya, kalaupun ada harga juga sudah mahal," imbuh Hartati.
Selain masker, hand sanitizer juga mengalami kekosongan stok. Isu virus korona dinilai membuat masyarakat memborong masker dan hand sanitizer dalam jumlah besar.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PPPL) Dinas Kesehatan Purworejo, Darus meminta masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.
"Seperti kata menteri kesehatan, masker itu kan hanya untuk yang sakit atau orang yang berhadapan langsung dengan orang sakit. Jadi masyarakat tenang saja, tidak usah panik," katanya.
Darus mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pasalnya hal itu diyakininya lebih efektif dibandingkan memakai masker.
Darus meyakinkan jika pemkab Purworejo akan mengawasi warganya yang baru pulang dari luar negeri. Pemkab juga telah bersosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok itu.
Purworejo: Masker dan cairan antiseptik langka di wilayah Purworejo, Jawa Tengah. Bahkan jika ada, harga masker naik hingga 10 kali lipat dari biasanya.
"Harga satu boks masker yang biasanya hanya berkisar Rp20 ribu sampai Rp25 ribu. Tapi sekarang Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per boks," ujar Hartati seorang karyawan apotek di Purworejo, kepada
Medcom.id, Rabu, 4 Maret 2020.
Hartati juga menyebut apoteknya sudah dua pekan kehabisan stok masker. Pihaknya juga sudah meminta dari distributor, tapi juga kosong.
"Dari distributor kosong juga katanya, kalaupun ada harga juga sudah mahal," imbuh Hartati.
Selain masker,
hand sanitizer juga mengalami kekosongan stok. Isu virus korona dinilai membuat masyarakat memborong masker dan
hand sanitizer dalam jumlah besar.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PPPL) Dinas Kesehatan Purworejo, Darus meminta masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.
"Seperti kata menteri kesehatan, masker itu
kan hanya untuk yang sakit atau orang yang berhadapan langsung dengan orang sakit. Jadi masyarakat tenang saja, tidak usah panik," katanya.
Darus mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pasalnya hal itu diyakininya lebih efektif dibandingkan memakai masker.
Darus meyakinkan jika pemkab Purworejo akan mengawasi warganya yang baru pulang dari luar negeri. Pemkab juga telah bersosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)