Ponorogo: Polres Ponorogo terus mendalami kasus penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) hingga meninggal. Polisi melakukan olah TKP untuk memperjelas kronologi kejadian.
Olah TKP yang dilakukan tim penyidik Reskrim Polres Ponorogo di lingkungan PMDG. Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan barang bukti berupa pentungan, air mineral, minyak kayu putih, dan becak.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan menggelar pra rekonstruksi yang dilakukan Satreskrim Polres Ponorogo. Sebanyak 50 adegan diperagakan dalam pra-rekonstruksi.
”Kita laksanakan, dan tanyakan semuanya dari saksi-saksi yang ada sudah bisa menceritakan kejadian tersebut untuk membantu proses penyelidikan,” tutur Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Rabu, 7 September 2022.
Setelah melakukan olah TKP dan rekonstruksi, Polres Ponorogo, Jawa Timur akan melakukan pemeriksaan pada pihak keluarga korban. Menurut Catur, terdapat penambahan saksi jika ditotal terdapat 11 saksi terkait kasus dugaan penganiayaan seorang santri PMDG.
Selain itu, sebenarnya bukan hanya almarhum Albar Mahdi yang menjadi korban penganiayaan. Masih ada 2 korban lagi, namun hanya mengalami luka-luka dan tidak mengakibatkan meninggal dunia.
Polisi juga mendalami motif masih penganiayaan. Kekerasan ini diduga kuat dipicu karena kesalahpahaman.
"Korban penganiayaan ada 3 anak, namun santri adal Palembang hingga meninggal, sementara 2 santri lainnya hanya mengalami luka-luka,” jelas Catur. (Mustafidhotul Ummah)
Ponorogo: Polres Ponorogo terus mendalami kasus
penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) hingga meninggal. Polisi melakukan olah TKP untuk memperjelas kronologi kejadian.
Olah TKP yang dilakukan tim penyidik Reskrim Polres Ponorogo di lingkungan PMDG. Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan barang bukti berupa pentungan, air mineral, minyak kayu putih, dan becak.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan menggelar pra rekonstruksi yang dilakukan Satreskrim Polres Ponorogo. Sebanyak 50 adegan diperagakan dalam pra-rekonstruksi.
”Kita laksanakan, dan tanyakan semuanya dari saksi-saksi yang ada sudah bisa menceritakan kejadian tersebut untuk membantu proses penyelidikan,” tutur Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, dalam tayangan
Selamat Pagi Indonesia di
Metro TV, Rabu, 7 September 2022.
Setelah melakukan olah TKP dan rekonstruksi, Polres Ponorogo, Jawa Timur akan melakukan pemeriksaan pada pihak keluarga korban. Menurut Catur, terdapat penambahan saksi jika ditotal terdapat 11 saksi terkait kasus dugaan penganiayaan seorang santri PMDG.
Selain itu, sebenarnya bukan hanya almarhum Albar Mahdi yang menjadi korban penganiayaan. Masih ada 2 korban lagi, namun hanya mengalami luka-luka dan tidak mengakibatkan meninggal dunia.
Polisi juga mendalami motif masih penganiayaan. Kekerasan ini diduga kuat dipicu karena kesalahpahaman.
"Korban penganiayaan ada 3 anak, namun santri adal Palembang hingga meninggal, sementara 2 santri lainnya hanya mengalami luka-luka,” jelas Catur.
(Mustafidhotul Ummah) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)