Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, saat menemui Alfiansyah di kediamannya, Jalan Bareng Raya 2G RT14/RW08 Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, saat menemui Alfiansyah di kediamannya, Jalan Bareng Raya 2G RT14/RW08 Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Ayah dan Ibu Jadi Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Bocah 11 Tahun Difasilitasi Masuk Polri

Daviq Umar Al Faruq • 04 Oktober 2022 15:01
Malang: Muhammad Alfiansyah, terpaksa menjadi yatim piatu. Sebab, ayah dan ibu dari bocah berusia 11 tahun itu menjadi salah satu dari ratusan korban meninggal dunia pada tragedi Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022 lalu.
 
Polri berencana memberikan beasiswa pendidikan hingga SMA untuk Alfiansyah. Beasiswa tersebut akan disiapkan langsung oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta.
 
"Pak Kapolda menyampaikan bahwa kepada yang bersangkutan diberikan bantuan beasiswa sampai dengan menyelesaikan pendidikan. Sekolah semuanya sudah disiapkan oleh Pak Kapolda sampai dengan dia lulus SMA," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, usai menemui Alfiansyah di kediamannya, Jalan Bareng Raya 2G RT14/RW08 Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Alfiansyah saat ini tercatat sebagai siswa kelas V di SDN Bareng 2 Kota Malang. Ia diketahui memiliki cita-cita menjadi anggota polisi ketika dewasa nanti.
 
"Nanti dari Mabes Polri akan memfasilitasi karena cita-cita yang bersangkutan kepingin menjadi anggota polisi. Nanti akan saya laporkan kepada Pak Kapolri," ungkap Dedi.
 
Baca: Waduh! Aremania Bertiket Banyak yang Tak Bisa Masuk Gegara Stadion Penuh
 
Meski begitu, Dedi menegaskan bahwa Polri bakal tetap mengedepankan proses profesionalitas saat penerimaan anggota baru. Oleh karena itu, Dedi mengaku Alfiansyah bakal mendapatkan pembinaan.
 
"Iya tetap (profesionalitas). Makanya Bhabinkamtibmas nanti akan melakukan pembinaan terhadap adik ini. Kita harapkan cita-ciranya bisa diwujudkan lah," terangnya.
 
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menambahkan, pihaknya akan menyiapkan Alfiansyah untuk menggapai cita-citanya menjadi anggota polisi. Salah satunya dengan menjaga kondisi fisik dan kesehatan Alfiansyah melalui pembinaan Bhabinkamtibmas.
 
"Saat ini ia masih kelas V SD, jadi kita harus menata, seperti kondisi fisik, kesehatan. Memang bantuan pendidikan ini tidak bisa mengembalikan nyawa orang tua Alfiansyah. Tapi kami hadir sedikit untuk memberikan empati kepada korban. Alfiansyah akan kita angkat anak asuh Polresta Malang Kota," katanya.
 
Sebelumnya diberitakan, pasangan suami istri (pasutri) asal Kota Malang, menjadi satu dari ratusan korban yang meninggal dunia saat kerusuhan terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. 
 
Pasutri korban Tragedi Stadion Kanjuruhan itu ialah Muhammad Yulianto, 40, dan Devi Ratnasari, 30, warga Jalan Bareng Raya 2G RT14/RW08 Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
 
Saat itu, Yulianto dan Devi berangkat ke stadion mengajak anaknya yang masih berusia 11 tahun, Muhammad Alfiansyah. Saat kerusuhan terjadi, Alfiansyah terpisah dengan orang tuanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan