Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Istimewa)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Gubernur Mengajar, Ganjar Rangkul Pelajar Cegah Radikalisme hingga Perundungan

Lukman Diah Sari • 26 Januari 2023 18:58
Wonogiri: Program Gubernur Mengajar kembali dijalankan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kali ini, Ganjar mengajar di SMK Negeri 2 Wonogiri dengan tema 'Peningkatan Karakter dalam Rangka Penanggulangan Bullying, Intoleransi dan Radikalisme', Kamis, 26 Januari 2023.
 
Di hadapan ratusan murid SMK Negeri 2 Wonogiri, Ganjar menekankan peran institusi pendidikan dalam pencegahan radikalisme. Pasalnya paham itu rawan disusupi terhadap anak-anak usia sekolah.
 
"Ini kembali kegiatan Gubernur Mengajar kita hidupkan karena pandemi yang sudah mulai berkurang, antusias anak-anak juga sangat tinggi. Tadi pertanyaannya menarik, bagaimana mencegah radikalisme, bagaimana agar kita tidak tertular, bagaimana membentengi diri," kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis, 26 Januari 2023. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ganjar menjelaskan tindakan pencegahan penyebarann radikalisme di bangku sekolah dapat dilakukan. Antara lain dengan memberikan materi pembelajaran secara langsung maupun praktik tentang toleransi.
 
Pemprov Jawa Tengah telah meneken kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), untuk melakukan penyuluhan terkait pencegahan penyebaran radikalisme.

Baca: Seorang Pemuda di Surabaya Alami kelumpuhan Akibat Bullying


Selain itu, Ganjar juga membuka Pusat Pelayanan Cegah Terorisme yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Jateng jika menemukan potensi radikalisme.
 
"Saya haqqul yaqin, ini (pencegahan penyebaran radikalisme) proses dari pembelajaran yang membuat karakter mereka lebih baik," ungkap Ganjar.
 
Tak hanya menyampaikan pencegahan radikalisme, Ganjar juga menuturkan ihwal pentingnya menghilangkan kasus perundungan di  lingkungan sekolah. Menurut Ganjar, para murid harus diajarkan perihal rasa saling mengasihi dan rasa saling menghormati antar murid.
 
Selain itu, Ganjar juga meminta budaya senioritas di sekolah dihilangkan. Pasalnya, kata Ganjar, kebanyakan perundungan yang terjadi lantaran faktor senioritas dan tidak bisa menerima perbedaan pendapat antar murid.
 
Ganjar mendorong pihak sekolah agar mampu menjadi tempat menempuh pendidikan. Sekaligus, tambah Ganjar, menjadi tempat para siswa dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan.
 
"Di SMK 2 Negeri Wonogiri ini anak-anak kita dorong agar anak-anak SMK lebih menyiapkan dirinya ke depan. Sekaligus bagaimana mereka senang bersekolah dan saling menghormati antar murid dengan guru atau murid dengan murid," jelas Ganjar.

Baca: Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja Divonis 10 Tahun Penjara


Ganjar juga mengungkapkan SMK Negeri 2 Wonogiri merupakan salah satu sekolah perpaduan unggulan, yakni antara sekolah vokasi dan sekolah gratis SMK Jateng. Program sekolah gratis itu untuk memberikan akses pendidikan cuma-cuma bagi anak kurang mampu. 
 
Pihaknya berharap dengan adanya sekolah perpaduan dengan SMK Jateng itu, semakin banyak anak kurang mampu yang dapat menikmati pendidikan gratis yang diberikan Pemprov Jawa Tengah.
 
"Kita juga menyiapkan mereka karena sekolah ini bundling, jadi ada sekolah yang jalur khusus, ada yang kurang mampu dan ini ekstensi dari SMK Jateng yang gratis, sehingga ini kita padukan sekarang meskipun tidak boarding school," tutur Ganjar.
 
(LDS)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif