Surabaya: Pemilik rumah jagal anjing di Surabaya, Sio Petrus, membantah membunuh anjing dengan cara disiksa. Dia mengaku membunuh anjing dengan cara digantung sampai mati.
"Saya tidak pernah menyiksa, memukul anjing sampai mati. Tapi anjing itu kami gantung sampai mati," kata Petrus, di Surabaya, Selasa, 2 Agustus 2022.
Pertus menyebut kabar dirinya menyiksa anjing adalah hoaks. Tuduhan itu sebelumnya disampaikan oleh pecinta hewan yang telah melapor ke polisi.
"Kalau itu saya enggak pernah pukul anjing sampai pingsan atau mati. Prosesnya anjing digantung denga mulut tertutup biar enggak teriak-teriak, enggak enak sama tetangga," ujar dia.
Petrus mengaku anjing yang telah dibunuh akan dimasak jika mendapat pesanan. Ia menjualnya sebesar Rp25 ribu per kilogram.
"Setelah anjingnya mati, baru saya bakar dan dikuliti. Jadi tidak benar kalau saya bakar anjing hidup-hidup," ujarnya.
Petrus bingung kesalahan apa yang dituduhkan pecinta hewan terhadap dirinya. Selain tidak pernah menyiksa hewan, ia mengaku tidak mencuri hewan, melainkan membeli dengan harga kisaran Rp200 hingga Rp300 ribu per ekor.
Baca: Daging Anjing di Rumah Jagal Surabaya Dijual Rp80 Ribu Sekilo
Ia menyadari anjing bukan hewan untuk dikonsumsi pada umumnya. Namun, dia melakukan bisnisnya demi mencukupi kebutuhan keluarganya sehar-hari.
"Saya akui memang anjing bukan hewan untuk dikonsumsi. Tapi anjing bukan hewan dilindungi, dan ini hanya untuk beberapa orang yang menyukai daging anjing saja," tutur dia..
Sebelumnya, sebuah rumah jagal anjing di Pesapen IV, Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, digrebek pecinta satwa dan polisi pada Minggu, 31 Juli 2022. Dalam penggerebekan itu, ditemukan empat ekor anjing yang akan dibunuh.
Surabaya: Pemilik rumah jagal anjing di Surabaya, Sio Petrus, membantah membunuh
anjing dengan cara disiksa. Dia mengaku membunuh anjing dengan cara digantung sampai mati.
"Saya tidak pernah menyiksa, memukul anjing sampai mati. Tapi anjing itu kami gantung sampai mati," kata Petrus, di Surabaya, Selasa, 2 Agustus 2022.
Pertus menyebut kabar dirinya menyiksa anjing adalah
hoaks. Tuduhan itu sebelumnya disampaikan oleh
pecinta hewan yang telah melapor ke polisi.
"Kalau itu saya enggak pernah pukul anjing sampai pingsan atau mati. Prosesnya anjing digantung denga mulut tertutup biar enggak teriak-teriak, enggak enak sama tetangga," ujar dia.
Petrus mengaku anjing yang telah dibunuh akan dimasak jika mendapat pesanan. Ia menjualnya sebesar Rp25 ribu per kilogram.
"Setelah anjingnya mati, baru saya bakar dan dikuliti. Jadi tidak benar kalau saya bakar anjing hidup-hidup," ujarnya.
Petrus bingung kesalahan apa yang dituduhkan pecinta hewan terhadap dirinya. Selain tidak pernah menyiksa hewan, ia mengaku tidak mencuri hewan, melainkan membeli dengan harga kisaran Rp200 hingga Rp300 ribu per ekor.
Baca:
Daging Anjing di Rumah Jagal Surabaya Dijual Rp80 Ribu Sekilo
Ia menyadari anjing bukan hewan untuk dikonsumsi pada umumnya. Namun, dia melakukan bisnisnya demi mencukupi kebutuhan keluarganya sehar-hari.
"Saya akui memang anjing bukan hewan untuk dikonsumsi. Tapi anjing bukan hewan dilindungi, dan ini hanya untuk beberapa orang yang menyukai daging anjing saja," tutur dia..
Sebelumnya, sebuah rumah jagal anjing di Pesapen IV, Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, digrebek pecinta satwa dan polisi pada Minggu, 31 Juli 2022. Dalam penggerebekan itu, ditemukan empat ekor anjing yang akan dibunuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)