Puncak: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendarat di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 50 menit dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, mereka langsung melihat kondisi warga. Mereka sekaligus mengantarkan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk warga yang terdampak bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem.
Bantuan berupa sembako, beras, kasur lipat, genset listrik, makanan, perlengkapan keluarga hingga mainan anak-anak itu diberikan langsung kepada warga yang hadir.
“Tuhan memberkati!,” teriak para warga disusul tepuk tangan dari seluruh yang hadir.
Bantuan keseluruhan yang dibawa langsung dari Jakarta itu meliputi beras 50 ton, makanan siap saji 10.000 pouch, rendang kemasan 3.000 pouch, susu protein 3.000 pouch dan sembako 3.000 paket.
Kemudian untuk peralatan meliputi tenda gulung 2.000 buah, selimut 10.000 buah, matras 2.000 buah, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 buah, pakaian dewasa 2.000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.
Mengingat kondisi medan dan topografi wilayah terdampak yang sangat sulit ditembus menggunakan transportasi darat, maka bantuan itu akan dikirimkan secara berkala menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan daya angkut maksimal 900 kilogram.
Sebelumnya, Suharyanto memastikan BNPB akan terus berkomitmen untuk membantu warga terdampak, baik dari logistik dan peralatan hingga pendistribusiannya. Melalui dukungan tersebut, Kepala BNPB juga meyakinkan kepada masyarakat yang terdampak bahwa seluruh kebutuhan logistik akan dipenuhi.
“Dukungan Ini akan dilakukan terus menerus. BNPB selama masa tanggap darurat ini akan membantu baik logistiknya maupun pengangkutannya,” kata Suharyanto.
“Kami yakinkan untuk masyarakat yang terdampak ini, logistiknya akan terpenuhi,” imbuhnya.
Puncak: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendarat di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 50 menit dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, mereka langsung melihat kondisi warga. Mereka sekaligus mengantarkan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk warga yang terdampak bencana kekeringan dan
cuaca dingin ekstrem.
Bantuan berupa sembako, beras, kasur lipat, genset listrik, makanan, perlengkapan keluarga hingga mainan anak-anak itu diberikan langsung kepada warga yang hadir.
“Tuhan memberkati!,” teriak para warga disusul tepuk tangan dari seluruh yang hadir.
Bantuan keseluruhan yang dibawa langsung dari Jakarta itu meliputi beras 50 ton, makanan siap saji 10.000
pouch, rendang kemasan 3.000
pouch, susu protein 3.000
pouch dan sembako 3.000 paket.
Kemudian untuk peralatan meliputi tenda gulung 2.000 buah, selimut 10.000 buah, matras 2.000 buah, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 buah, pakaian dewasa 2.000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.
Mengingat kondisi medan dan topografi wilayah terdampak yang sangat sulit ditembus menggunakan transportasi darat, maka bantuan itu akan dikirimkan secara berkala menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan daya angkut maksimal 900 kilogram.
Sebelumnya, Suharyanto memastikan BNPB akan terus berkomitmen untuk membantu warga terdampak, baik dari logistik dan peralatan hingga pendistribusiannya. Melalui dukungan tersebut, Kepala BNPB juga meyakinkan kepada masyarakat yang terdampak bahwa seluruh kebutuhan logistik akan dipenuhi.
“Dukungan Ini akan dilakukan terus menerus. BNPB selama masa tanggap darurat ini akan membantu baik logistiknya maupun pengangkutannya,” kata Suharyanto.
“Kami yakinkan untuk masyarakat yang terdampak ini, logistiknya akan terpenuhi,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)