Tarakan: Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang merencanakan safari kemerdekaan perjalanan darat ke perbatasan yang dimulai dari Malinau menuju ke Krayan, Kabupaten Nunukan, untuk memastikan infrastruktur jalan telah terbangun di wilayah perbatasan.
“Saya akan coba lewat darat dari Malinau sampai ke Krayan. Untuk itu saya minta (Dinas) PUPR ikut bersama-sama guna melihat sejauh mana yang sudah dikerjakan. Insyaallah kita rencanakan 17 Agustus 2023 dirayakan di Krayan,” kata Gubernur Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa, 25 Juli 2023.
Pelaksanaannya, kata dia, dilakukan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 pada 17 Agustus mendatang.
Gubernur Zainal ingin melihat sejauh mana jalan yang sudah dikerjakan yang memakan waktu bertahun-tahun dan sampai saat ini belum tembus-tembus, serta sudah berapa triliun rupiah anggaran yang dikucurkan.
Selain itu, kata dia, saat ini masih banyak pasokan bahan makanan hingga kebutuhan material dari Malaysia. Dengan kondisi itu, menurutnya, harga yang harus dibayar warga di perbatasan sangat mahal untuk memperoleh bahan pokok dan material bangunan.
Ia berharap pada 2024 progres jalan yang menghubungkan Malinau dengan Krayan bisa tembus. Walaupun belum sepenuhnya pengerasan aspal, tapi jalan itu bisa tembus dilalui kendaraan.
“Paling tidak, bisa tembus dan bisa dilalui kendaraan pengangkut sembako bagi saudara kita yang di Krayan dan Binuang,” ucap Gubernur.
Tarakan: Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang merencanakan safari kemerdekaan perjalanan darat ke perbatasan yang dimulai dari Malinau menuju ke Krayan, Kabupaten Nunukan, untuk
memastikan infrastruktur jalan telah terbangun di wilayah perbatasan.
“Saya akan coba lewat darat dari Malinau sampai ke Krayan. Untuk itu saya minta (Dinas) PUPR ikut bersama-sama guna melihat sejauh mana yang sudah dikerjakan. Insyaallah kita rencanakan 17 Agustus 2023 dirayakan di Krayan,” kata Gubernur Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa, 25 Juli 2023.
Pelaksanaannya, kata dia, dilakukan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 pada 17 Agustus mendatang.
Gubernur Zainal ingin melihat sejauh mana jalan yang sudah dikerjakan yang memakan waktu bertahun-tahun dan sampai saat ini belum tembus-tembus, serta sudah berapa triliun rupiah anggaran yang dikucurkan.
Selain itu, kata dia, saat ini masih banyak pasokan bahan makanan hingga kebutuhan material dari Malaysia. Dengan kondisi itu, menurutnya,
harga yang harus dibayar warga di perbatasan sangat mahal untuk memperoleh bahan pokok dan material bangunan.
Ia berharap pada 2024 progres jalan yang menghubungkan Malinau dengan Krayan bisa tembus. Walaupun belum sepenuhnya pengerasan aspal, tapi jalan itu bisa tembus dilalui kendaraan.
“Paling tidak, bisa tembus dan bisa dilalui kendaraan pengangkut sembako bagi saudara kita yang di Krayan dan Binuang,” ucap Gubernur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)