Yogyakarta: Aktivitas kegempaan di Gunung Merapi terjadi 3.244 kali dalam periode 1-7 September 2023. Catatan kegempaan ini disebut lebih tinggi dari pekan sebelumnya.
"Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 96 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 2.253 kali gempa fase banyak (MP), 11 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 878 kali gempa Guguran (RF), dan 6 kali gempa tektonik (GT). Intensitas kegempaan pada minggu lebih tinggi dibanding minggu lalu," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso pada Sabtu, 9 September 2023.
Tingginya aktivitas kegempaan itu juga masih diimbangi dengan guguran lava yang terjadi ratusan kali. BPPTKG mencatat pekan ini guguran lava teramati sebanyak 154 kali ke arah selatan dan
barat.
"Jumlah guguran lava itu meliputi 5 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 meter, 146 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter, dan 3 kali ke hulu Kali Senowo sejauh 1.500 meter. Suara guguran terdengar 21 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ujarnya.
Agus mengatakan morfologi kubah barat daya teramati terjadu perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava. Sementara, untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto udara 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.355.100 meter kubik," kata dia.
Agus menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga.
BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.
Yogyakarta: Aktivitas kegempaan di
Gunung Merapi terjadi 3.244 kali dalam periode 1-7 September 2023. Catatan kegempaan ini disebut lebih tinggi dari pekan sebelumnya.
"Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 96 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 2.253 kali gempa fase banyak (MP), 11 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 878 kali gempa Guguran (RF), dan 6 kali gempa tektonik (GT). Intensitas kegempaan pada minggu lebih tinggi dibanding minggu lalu," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso pada Sabtu, 9 September 2023.
Tingginya aktivitas kegempaan itu juga masih diimbangi dengan
guguran lava yang terjadi ratusan kali. BPPTKG mencatat pekan ini guguran lava teramati sebanyak 154 kali ke arah selatan dan
barat.
"Jumlah guguran lava itu meliputi 5 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 meter, 146 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter, dan 3 kali ke hulu Kali Senowo sejauh 1.500 meter. Suara guguran terdengar 21 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ujarnya.
Agus mengatakan morfologi kubah barat daya teramati terjadu perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava. Sementara, untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto udara 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.355.100 meter kubik," kata dia.
Agus menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga.
BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)