Selama 6 hari penerimaan, 1.000 calon santri dari luar daerah mendaftarkan diri untuk nyantri di Ponpes Al-Zaytun. Metro TV
Selama 6 hari penerimaan, 1.000 calon santri dari luar daerah mendaftarkan diri untuk nyantri di Ponpes Al-Zaytun. Metro TV

Peminat Al-Zaytun Masih Banyak Walau Tudingan Menyimpang Berembus Kencang

MetroTV • 26 Juni 2023 19:39
Jakarta: Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun masih beraktivitas normal walau tudingan menyimpang berembus kencang. Masih banyak masyarakat yang mendaftarkan anaknya untuk mengecap pendidikan di pondok pesantren yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat, tersebut.
 
Kontributor Metro TV Dedi Musashi menyebut pondok pesantren itu masih membuka penerimaan santri baru sepanjang 22-26 Juni 2003.
 
"Dimana selama 6 hari penerimaan sudah ada 1.000 santri dari luar daerah yang mendaftarkan dirinya untuk nyantri di Ponpes Al-Zaytun ini." terang Dedi dalam tayangan Headline News di Metro TV, Senin, 26 Juni 2023. 

Dedi menambahkan masyarakat sekitar terlihat tidak terlalu mengindahkan desas-desus yang seminggu ini mengarah ke pimpinan Al-Zaytun, Panji Gumilang. Bahkan, petani yang berlahan di kompleks tetap bekerja seperti biasa
 
Baca: Pemprov Jabar Tunggu Utusan Al Zaytun Terkait Jawaban Soal Ajaran Sesat 

"Rata-rata mereka petani, penduduk sekitar pondok ini itu mereka menggarap lahan padi dan tanaman tanaman lainnya. Itu mereka tetap beraktivitas normal. Sebagian tinggal di sekitar Ponpes Al-Zaytun," tambah Dedi.
 
Tim investigasi Polres Indramayu masih melakukan pengumpulan data-data terkait laporan dugaan adanya penistaan agama di pondok pesantren Al-Zaytun. Kasus ini juga mendapat perhatian serius dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
 
Ketua Bidang Dakwah & Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengatakan kasus Panji Gumilang sudah beredar sejak tahun lalu. Namun, indikasi yang ditemukan saat itu masih seputar keterkaitan Al-Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII).
 
"Tahun 2022 saya pikir sudah banyak beredar di masyarakat tentang hasil kajian MUI tapi baru menyampaikan indikasi-indikasinya. Saat itu memang lebih kental NII" ujar Cholil dalam program Metro Siang di Metro TV, Senin, 26 Juni 2023.
 
MUI sudah bisa mengeluarkan fatwa melalui data-data yang telah terkumpul dan akan segera menangani kontroversi beruntun ini secara berurutan. Termasuk dari orang sekitar.
 
"Ada klarifikasi kesesatan, ada klarifikasi penyimpangan, ada kontroversi khilafiah yang memicu kegaduhan," ungkap Cholil. (Hillary Sitohang)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan