Makassar: Seorang jemaah haji kelompok terbang 10 Debarkasi Makassar meninggal dunia. Jemaah haji itu meninggal tepat sebelum mendarat di Bandara Internasional Kualanamu Medan.
Petugas TKHI Kloter 10 Debarkasi Makassar, Nurdhani, mengatakan jemaah haji bernama Ayub Yakin Zaman itu dinyatakan meninggal pada 18.40 WIB. Almarhum sempat mendapatkan perawatan medis.
"Almarhum sangat lemas karena tidak mau makan," kata Nurdhani di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 12 Juli 2023.
Ia menjelaskan jemaah haji Debarkasi Makassar berusia 73 tahun tersebut dinyatakan meninggal dunia akibat hipertensi dan anemia di penerbangan Garuda Indonesia Airways GIA-1210 tujuan Makassar.
"Riwayat penyakit almarhum hipertensi dan anemia," jelasnya.
Jemaah haji tersebut kemudian dibawa ke Kota Makassar. Saat tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, jenazah langsung dibawa ke RSUD Daya Biringkanaya Makassar guna dilakukan pemulasaran jenazah.
Setelah itu, jenazah tersebut kembali dibawa ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada pagi hari dan langsung diterbangkan ke Ternate dengan pesawat Lion Air. Keseluruhan biaya pemulangan jenazah ditanggung oleh pihak Garuda.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku Utara, Abdul Karim Buamona, menyampaikan bahwa jemaah haji akan langsung diterbangkan ke Ternate pada pagi hari ke Ternate.
"Jenazah akan diterima secara resmi oleh Gubernur Maluku Utara," ungkapnya.
Makassar: Seorang
jemaah haji kelompok terbang 10 Debarkasi Makassar
meninggal dunia. Jemaah haji itu meninggal tepat sebelum mendarat di Bandara Internasional Kualanamu Medan.
Petugas TKHI Kloter 10 Debarkasi Makassar, Nurdhani, mengatakan jemaah haji bernama Ayub Yakin Zaman itu dinyatakan meninggal pada 18.40 WIB. Almarhum sempat mendapatkan perawatan medis.
"Almarhum sangat lemas karena tidak mau makan," kata Nurdhani di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 12 Juli 2023.
Ia menjelaskan jemaah haji Debarkasi Makassar berusia 73 tahun tersebut dinyatakan meninggal dunia akibat hipertensi dan anemia di penerbangan Garuda Indonesia Airways GIA-1210 tujuan Makassar.
"Riwayat penyakit almarhum hipertensi dan anemia," jelasnya.
Jemaah haji tersebut kemudian dibawa ke Kota Makassar. Saat tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, jenazah langsung dibawa ke RSUD Daya Biringkanaya Makassar guna dilakukan pemulasaran jenazah.
Setelah itu, jenazah tersebut kembali dibawa ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada pagi hari dan langsung diterbangkan ke Ternate dengan pesawat Lion Air. Keseluruhan biaya pemulangan jenazah ditanggung oleh pihak Garuda.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku Utara, Abdul Karim Buamona, menyampaikan bahwa jemaah haji akan langsung diterbangkan ke Ternate pada pagi hari ke Ternate.
"Jenazah akan diterima secara resmi oleh Gubernur Maluku Utara," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)