Pekanbaru: Seluas 50 hektare lahan gambut di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Pekanbaru, Riau, terbakar. 123 personel gabungan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Manggala Agni masih mencoba memadamkan api.
"Kebakaran terjadi di Mumugo dan Labuhan Papan, Rokan Hilir sejak sepekan terakhir," ujar Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Minggu 8 April 2018.
Aryo mengatakan, lahan gambut tebal yang mengering membuat pemadaman sulit dilakukan. Secara kasat mata api berhasil padam, namun, api masih membara di dalam gambut.
"Sewaktu-waktu api bisa menyala kembali," jelasnya.
Dia menuturkan, personel gabungan memadamkan dengan memecah pasukan dengan melokalisir nyala api agar tidak merambat.
Titik-titik api di Rokan Hilir mulai terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir. Pada Minggu pagi ini, BMKG menyatakan masih mendeteksi dua titik api di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir.
"Titik api dengan tingkat kepercayaan indikasi Karhutla di atas 70 persen masih terpantau di Rokan Hilir pagi ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi.
Provinsi Riau terhitung sejak 19 Februari hingga 31 Mei 2018 menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Pemerintah Provinsi Riau menetapkan kondisi ini karena pada awal tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik panas dan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang naik signifikan.
Berdasarkan data BPBD Riau, luas kebakaran di seluruh wilayah Riau yang mencakup 11 kabupaten kota mencapai 731,5 hektare. Data BPBD tersebut juga mewakili data dari Satgas Karhutla Provinsi Riau.
Kebakaran terluas terjadi di Meranti yang mencapai 211 hektare yang menghanguskan lahan gambut di Kecamatan Tebing Tinggi Timur.
Namun, kondisi itu terancam lebih parah saat akademisi Universitas Riau Dr Sigit Sutikno merilis hasil penelitian yang menyebut kebakaran lahan gambut di Meranti mencapai 1.224 hektare.
Pekanbaru: Seluas 50 hektare lahan gambut di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Pekanbaru, Riau, terbakar. 123 personel gabungan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Manggala Agni masih mencoba memadamkan api.
"Kebakaran terjadi di Mumugo dan Labuhan Papan, Rokan Hilir sejak sepekan terakhir," ujar Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Minggu 8 April 2018.
Aryo mengatakan, lahan gambut tebal yang mengering membuat pemadaman sulit dilakukan. Secara kasat mata api berhasil padam, namun, api masih membara di dalam gambut.
"Sewaktu-waktu api bisa menyala kembali," jelasnya.
Dia menuturkan, personel gabungan memadamkan dengan memecah pasukan dengan melokalisir nyala api agar tidak merambat.
Titik-titik api di Rokan Hilir mulai terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir. Pada Minggu pagi ini, BMKG menyatakan masih mendeteksi dua titik api di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir.
"Titik api dengan tingkat kepercayaan indikasi Karhutla di atas 70 persen masih terpantau di Rokan Hilir pagi ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi.
Provinsi Riau terhitung sejak 19 Februari hingga 31 Mei 2018 menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Pemerintah Provinsi Riau menetapkan kondisi ini karena pada awal tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik panas dan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang naik signifikan.
Berdasarkan data BPBD Riau, luas kebakaran di seluruh wilayah Riau yang mencakup 11 kabupaten kota mencapai 731,5 hektare. Data BPBD tersebut juga mewakili data dari Satgas Karhutla Provinsi Riau.
Kebakaran terluas terjadi di Meranti yang mencapai 211 hektare yang menghanguskan lahan gambut di Kecamatan Tebing Tinggi Timur.
Namun, kondisi itu terancam lebih parah saat akademisi Universitas Riau Dr Sigit Sutikno merilis hasil penelitian yang menyebut kebakaran lahan gambut di Meranti mencapai 1.224 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)