Marthen dan Gley berziarah ke monumen putrinya, Vira, yang menjadi korban kecelakaan Adam Air pada 2007, Metrotv/ Amanda Komaling
Marthen dan Gley berziarah ke monumen putrinya, Vira, yang menjadi korban kecelakaan Adam Air pada 2007, Metrotv/ Amanda Komaling

Tragedi AirAsia Ingatkan Kembali Duka Keluarga Korban Adam Air

Amanda Komaling • 01 Januari 2015 12:40
medcom.id, Manado: Kecelakaan AirAsia QZ8501 pada akhir Desember 2014 kembali menguak duka Marthen Kaurouw dan Gley Pangkey, warga Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sebab delapan tahun silam, pasangan suami istri itu kehilangan buah hati mereka, Vira Kaurouw, dalam kecelakaan pesawat Adam Air.
 
Tahun Baru 2007 menjadi hari paling berduka bagi Marthen dan Gley. Pesawat Adam Air yang terbang dari Jakarta menuju Manado merenggut nyawa anak keduanya itu.
 
Marthen mengenang saat itu, Vira diajak pamannya ke Jakarta. Mereka hendak menghadiri acara pernikahan keluarga. Keberangkatan bocah berusia sembilan tahun itu pun sebagai hadiah atas prestasinya di sekolah.

Tepat pada 1 Januari 2007, Vira pulang ke Manado dengan menggunakan Adam Air. Namun siapa sangka, Vira berpisah selama-lamanya dari orangtuanya. Adam Air mengalami kecelakaan. Vira menjadi korban.
 
Bayangan itu kembali muncul di benak Gley saat menyaksikan berita AirAsia yang hilang kontak pada 28 Desember 2014. Namun, Gley menilai keluarga penumpang AirAsia masih terhibur. Sebab satu per satu jasad penumpang ditemukan.
 
Sementara Gley tak bisa melihat jenazah putrinya untuk yang terakhir kali. Ia juga tak bisa memakamkan putrinya. Ia dan keluarga hanya bisa membangun monumen sebagai bentuk peringatan pengganti makam.
 
Meski demikian, Marthen dan Gley berharap keluarga penumpang AirAsia tabah. Memang berat kehilangan orang yang dicintai. Tapi hidup harus terus berjalan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan