Palangkaraya: Banjir merendam ruas jalan Trans-Kalimantan. Banjir membuat jalur poros tengah di Kalimantan ini lumpuh total. Ketinggian air mencapai 1,5 meter dengan ruas jalan yang terendam sepanjang 4 kilometer.
"Sudah tidak bisa dilewati,” kata Reporter Metro TV Tantawi Jauhari yang berada di lokasi, dalam program Metro Pagi Primetime, Rabu 17 November 2021.
Jalan Trans-Kalimantan poros tengah merupakan jalan penghubung antara Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Sebelumnya, pada September 2021, banjir menerjang Palangkaraya. Namun, tingkatan air tidak sampai merendam jalan Trans-Kalimantan poros tengah.
Jalan hanya bisa dilalui kendaraan besar seperti truk pengangkut sembako dan bahan bakar. Untuk kendaraan pribadi dan kendaraan roda dua sudah tidak dapat melintas.
Baca: Banjir Makin Tinggi, Warga di Palangka Raya Mulai Mengungsi
Sebagai solusi, pemerintah daerah tengah membangun layang di kawasan Trans-Kalimantan. Ditargetkan selesai pada Juni atau Juli 2022.
Terdapat 21 kelurahan yang terkena dampak banjir, di antaranya Kelurahan Melangka yang ketinggian airnya sudah lebih dari 1 meter. Sejumlah warga terpaksa mengungsi.
"Pemerintah kota menyatakan status tanggap darurat. Korban banjir mendatangi 12 posko pengungsian yang disediakan," kata Tantawi.
Di posko pengungsian SDN 1 Langkai sudah terdapat 1.619 warga yang mengungsi. Pemerintah juga sudah memberikan bantuan dengan menyediakan dapur umum dan bahan pokok. Saat ini sudah banyak relawan yang memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak. (Taris Dwi Aryani)
Palangkaraya:
Banjir merendam ruas jalan Trans-Kalimantan. Banjir membuat jalur poros tengah di Kalimantan ini lumpuh total. Ketinggian air mencapai 1,5 meter dengan ruas jalan yang terendam sepanjang 4 kilometer.
"Sudah tidak bisa dilewati,” kata Reporter
Metro TV Tantawi Jauhari yang berada di lokasi, dalam program Metro Pagi Primetime, Rabu 17 November 2021.
Jalan Trans-Kalimantan poros tengah merupakan jalan penghubung antara Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Sebelumnya, pada September 2021, banjir menerjang Palangkaraya. Namun, tingkatan air tidak sampai merendam jalan Trans-Kalimantan poros tengah.
Jalan hanya bisa dilalui kendaraan besar seperti truk pengangkut sembako dan bahan bakar. Untuk kendaraan pribadi dan kendaraan roda dua sudah tidak dapat melintas.
Baca:
Banjir Makin Tinggi, Warga di Palangka Raya Mulai Mengungsi
Sebagai solusi, pemerintah daerah tengah membangun layang di kawasan Trans-Kalimantan. Ditargetkan selesai pada Juni atau Juli 2022.
Terdapat 21 kelurahan yang terkena dampak banjir, di antaranya Kelurahan Melangka yang ketinggian airnya sudah lebih dari 1 meter. Sejumlah warga terpaksa mengungsi.
"Pemerintah kota menyatakan status tanggap darurat. Korban banjir mendatangi 12 posko pengungsian yang disediakan," kata Tantawi.
Di posko pengungsian SDN 1 Langkai sudah terdapat 1.619 warga yang mengungsi. Pemerintah juga sudah memberikan bantuan dengan menyediakan dapur umum dan bahan pokok. Saat ini sudah banyak relawan yang memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak.
(Taris Dwi Aryani) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)