Yogyakarta: Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY mencatat kasus kematian pasien covid-19 meningkat sejak awal Juni 2021. Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, Pristiawan Buntoro, mengatakan rata-rata pemakaman jenazah covid-19 sebanyak 20 orang per hari dan ada kenaikan signifikan selama Juni.
"Kemarin ada 100 (pemakaman dengan protokol covid-19). Sehari kemarin ada 87," kata Pristiawan dalam wawancara daring, Kamis, 1 Juli 2021.
Baca: Anggaran Covid-19 Sisa Rp500 Juta, Gus Ipul Buka Posko Donasi
Dia menjelaskan dari beberapa laporan yang diterimanya pasien covid-19 banyak meninggal diduga karena tak sempat tertangani medis. Selain itu, ada yang meninggal saat isolasi mandiri.
Ia menduga banyaknya kasus kematiannya ini karena banyak RS rujukan covid-19 sudah penuh. "Prediksi kami kematian di rumah saat isoman akan banyak terjadi di Gunungkidul dan Kulon Progo," jelasnya.
Pihaknya tak bisa berbuat banyak dalam situasi demikian. Ia mengatakan ada sejumlah mekanisme penanganan pandemi oleh pemerintah setempat yang tidak tepat.
"Posko relawan mau memiliki relawan ribuan akan tumbang kalau (pasien covid-19) tak tertangani," ungkapnya.
Koordinator Relawan Gunungkidul, Agus Kenyung, menuturkan ada beberapa pasien yang meninggal saat diantar sampai di rumah sakit. Ia mengatakan ada dua kejadian demikian kemarin.
"Mereka sebelumnya isoman, kondisinya memburuk dan dirujuk ke rumah sakit. Itu yang saya ketahui saja," ujarnya.
Yogyakarta: Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY mencatat kasus kematian
pasien covid-19 meningkat sejak awal Juni 2021. Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, Pristiawan Buntoro, mengatakan rata-rata pemakaman jenazah covid-19 sebanyak 20 orang per hari dan ada kenaikan signifikan selama Juni.
"Kemarin ada 100 (pemakaman dengan protokol covid-19). Sehari kemarin ada 87," kata Pristiawan dalam wawancara daring, Kamis, 1 Juli 2021.
Baca:
Anggaran Covid-19 Sisa Rp500 Juta, Gus Ipul Buka Posko Donasi
Dia menjelaskan dari beberapa laporan yang diterimanya pasien covid-19 banyak meninggal diduga karena tak sempat tertangani medis. Selain itu, ada yang meninggal saat isolasi mandiri.
Ia menduga banyaknya kasus kematiannya ini karena banyak RS rujukan covid-19 sudah penuh. "Prediksi kami kematian di rumah saat isoman akan banyak terjadi di Gunungkidul dan Kulon Progo," jelasnya.
Pihaknya tak bisa berbuat banyak dalam situasi demikian. Ia mengatakan ada sejumlah mekanisme penanganan pandemi oleh pemerintah setempat yang tidak tepat.
"Posko relawan mau memiliki relawan ribuan akan tumbang kalau (pasien covid-19) tak tertangani," ungkapnya.
Koordinator Relawan Gunungkidul, Agus Kenyung, menuturkan ada beberapa pasien yang meninggal saat diantar sampai di rumah sakit. Ia mengatakan ada dua kejadian demikian kemarin.
"Mereka sebelumnya isoman, kondisinya memburuk dan dirujuk ke rumah sakit. Itu yang saya ketahui saja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)