Palembang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Selatan mencatat vaksinasi covid-19 terhadap lanjut usia (lansia) saat ini baru 10 persen. Dinkes kesulitan untuk melakukan vaksinasi lantaran lansia memiliki kendala dalam kondisi kesehatan.
"Vaksinasi lansia masih kecil 10 persen karena terkendala kesehatan. Tapi kendala ini tidak hanya di Sumsel saja, tapi kendala ini juga secara nasional," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar, Rabu, 16 Juni 2021.
Baca: Pidie dan Aceh Tengah Masuk Zona Merah Covid-19
Ferry mengakui pihaknya mengalami kendala melakukan vaksinasi terhadap lansia. Seperti banyak lansia yang sulit diajak proses vaksinasi, banyak keluarga dari lansia yang menentang vaksinasi, dan lansia sudah mau vaksin namun saat proses screening terbentur komorbit.
"Kita mengupayakan lansia untuk vaksinasi, karena mereka adalah orang-orang yang rentan," jelasnya.
Ferry menjelaskan selain lansia pihaknya juga saat ini sedang melakukan vaksinasi terhadap masyarakat difabel dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) secara serentak di 17 Kabupaten dan Kota mulai 15 Juni 2021 kemarin.
Menurutnya jika tahapan vaksin ini masih akan sesuai tahapan awal yang terbagi dalam tiga skema tahapan. Tahapan pertama bagi tenaga kesehatan, pelayan publik, dan masyarakat rentan termasuk lansia di dalamnya.
"Secara keseluruhan proses vaksinasi untuk tenaga kesehatan sudah 94 persen. Sedangkan untuk pelayan publik yang menyentuh angka 68 persen," ungkapnya.
Palembang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Selatan mencatat
vaksinasi covid-19 terhadap lanjut usia (lansia) saat ini baru 10 persen. Dinkes kesulitan untuk melakukan vaksinasi lantaran lansia memiliki kendala dalam kondisi kesehatan.
"Vaksinasi lansia masih kecil 10 persen karena terkendala kesehatan. Tapi kendala ini tidak hanya di Sumsel saja, tapi kendala ini juga secara nasional," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar, Rabu, 16 Juni 2021.
Baca:
Pidie dan Aceh Tengah Masuk Zona Merah Covid-19
Ferry mengakui pihaknya mengalami kendala melakukan vaksinasi terhadap lansia. Seperti banyak lansia yang sulit diajak proses vaksinasi, banyak keluarga dari lansia yang menentang vaksinasi, dan lansia sudah mau vaksin namun saat proses screening terbentur komorbit.
"Kita mengupayakan lansia untuk vaksinasi, karena mereka adalah orang-orang yang rentan," jelasnya.
Ferry menjelaskan selain lansia pihaknya juga saat ini sedang melakukan vaksinasi terhadap masyarakat difabel dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) secara serentak di 17 Kabupaten dan Kota mulai 15 Juni 2021 kemarin.
Menurutnya jika tahapan vaksin ini masih akan sesuai tahapan awal yang terbagi dalam tiga skema tahapan. Tahapan pertama bagi tenaga kesehatan, pelayan publik, dan masyarakat rentan termasuk lansia di dalamnya.
"Secara keseluruhan proses vaksinasi untuk tenaga kesehatan sudah 94 persen. Sedangkan untuk pelayan publik yang menyentuh angka 68 persen," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
