Camat Tahunan, Nuril Abdilah, mengatakan banjir disebabkan luapan Sungai Suapan yang melintas di desa tersebut. Hujan yang mengguyur sejak Jumat malam, 8 Maret 2024, membuat debit air sungai meningkat hingga meluap. Selain itu, satu titik tanggul sungai yang mengarah ke permukiman warga jebol.
"Yang Mantingan sudah surut. Ini yang di Tegalsambi masih lumayan tinggi. Di jalan saja masih sekitar 70 sentimeter, kalau yang di dalam (permukiman) bisa sampai 80 sentimeter," ujar Nuril, Sabtu, 9 Maret 2024.
Air sungai yang meluap tidak semata-mata lantaran debit sungai naik, melainkan sampah ranting bambu dan pohon yang terbawa arus menyumbat lairan sungai. Tak pelak, air pun melimpas ke jalan penghunung antarkecamatan dan permukiman warga.
Baca: Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah Jadi 16 Orang |
"Jalur Semat-Jepara sementara dialihkan lewat Telukawur atau Mantingan," kata Nuril.
Saat ini Dinas Sosial tengah melakukan pendataan. Dapur umum akan didirikan untuk membantu warga korban banjir.
Warga Desa Sumberrejo, Karsono, menyampaikan banjir bandang pertama kali menerjang permukiman sekitar pukul 04.00 WIB. Air yang merendam wilayah permukiman setinggi 100 sentimeter.
"Dua kali banjir bandang. Pertama jam 04.00, jam 08.00 surut terus jam 10.00 banjir bandang datang lagi. Sampai siang banjir yang kedua belum surut karena masih turun hujan," ujar Karsono, Sabtu, 9 Maret 2024.
Warga yang rumahnya masih terendam banjir mengungsi ke rumah kerabat untuk sementara waktu. Banjir bandang ini disebabkan adanya pertemuan air di dua sungai. Yakni sungai Pasokan dan Sungai Des Sumberrejo yang meluap.
"Biasanya, kalau hujan berhenti dan air bisa mengalir, banjir cepat surut. Tapi kalau hujan masih lebat, bisa jadi air akan datang lagi," kata Karsono.
Warga Desa Troso Kecamatan Pecangaan Ikhsan, mengatakan akibat hujan yang mengguyur sejak Jumat malam membuat sungai yang melintasi desa meluap. Limpasan air sungai kini masuk ke rumah-rumah warga.
"Hujan deras dari tadi malam. Kalau yang rumahnya rendah sudah kemasukan air," kata Ikhsan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Arwin Nor Isdiyanto, mengatakan selain banjir akibat hujan lebat disertai angin, juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan menimpa rumah warga. Itu seperti yang terjadi di Desa Bungu Kecamatan Mayong.
"Seluruh laporan kejadian mulai tadi malam sampai sore ini masih kami data. Ada banjir ada juga rumah roboh tertimpa pohon," kata Arwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id