Solok: Seekor harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) meneror warga di Kecamatan Gunung Tanang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Menurut Kepala Tata Usaha (KTU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dian Indriati, munculnya harimau Sumatra ini karena habitatnya diganggu manusia.
Seekor harimau Sumatra terekam kamera CCTV di halaman Masjid Alius Lubuk Selasih, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Video harimau tersebut terekam sekira pukul 00.30 WIB, Kamis, 30 Mei kemarin dan beredar di media sosial.
Video berdurasi sekira 2 menit 45 detik merekam kedatangan harimau yang sempat berhenti dan seperti mencari mangsa, lalu bergerak maju. Gerak-gerik harimau tersebut sempat tak tertangkap kamera, namun beberapa detik kemudian lari ke hutan di tempat yang gelap.
Kepala Tata Usaha (KTU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Dian Indriati, membenarkan kejadian tersebut. Bahkan satu minggu sebelum kejadian tersebut, timnya sudah mendeteksi keberadaan satwa yang dilindungi tersebut.
Tim BKSDA, warga dan kepolisian melakukan upaya penggiringan satwa ke habitatnya yang berbatasan langsung dengan habitatnya di kawasan hutan. Kawasan itu memang habitatnya di daerah konservasi, jadi wajar dia sering keluar.
“Tim menghalau dengen menggunakan meriam agar harimau Sumatra menjauh dari pemukiman warga dan tidak mengganggu lagi,” ujar Dian.
Solok: Seekor
harimau Sumatra (
Panthera Tigris Sumatrae) meneror warga di Kecamatan Gunung Tanang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Menurut Kepala Tata Usaha (KTU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dian Indriati, munculnya harimau Sumatra ini karena habitatnya diganggu manusia.
Seekor harimau Sumatra terekam kamera CCTV di halaman Masjid Alius Lubuk Selasih, Kecamatan Gunung Talang,
Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Video harimau tersebut terekam sekira pukul 00.30 WIB, Kamis, 30 Mei kemarin dan beredar di media sosial.
Video berdurasi sekira 2 menit 45 detik merekam kedatangan harimau yang sempat berhenti dan seperti mencari mangsa, lalu bergerak maju. Gerak-gerik harimau tersebut sempat tak tertangkap kamera, namun beberapa detik kemudian lari ke hutan di tempat yang gelap.
Kepala Tata Usaha (KTU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Dian Indriati, membenarkan kejadian tersebut. Bahkan satu minggu sebelum kejadian tersebut, timnya sudah mendeteksi keberadaan satwa yang dilindungi tersebut.
Tim BKSDA, warga dan kepolisian melakukan upaya penggiringan satwa ke habitatnya yang berbatasan langsung dengan habitatnya di kawasan hutan. Kawasan itu memang habitatnya di daerah konservasi, jadi wajar dia sering keluar.
“Tim menghalau dengen menggunakan meriam agar harimau Sumatra menjauh dari pemukiman warga dan tidak mengganggu lagi,” ujar Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)