Bandung: PT Pindad akan meningkatkan target market penjualan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) mulai dari Asia, Eropa, hingga Timur Tengah. Saat ini, PT Pindad telah melakukan banyak inovasi produk teknologi untuk medorong kemajuan sistem pertahanan.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, di usia yang ke-41 ini, perseroan pun menunjukkan tren kinerja bisnis yang semakin baik. Hal itu ditunjukkan dengan catatan pada 2023 yang berhasil membukukan perolehan kontrak Rp25,8 triliun, penjualan Rp7,97 triliun, dan laba bersih Rp120,7 miliar.
"Pada usia ke 41, Pindad telah mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalankan Alutsista maupun manufaktur. Pertumbuhan 24,7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara angka penjualan mampu meningkat hingga mencapai nilai Rp7,98 triliun," kata Abraham di Kantor PT Pindad, Kota Bandung, Senin, 29 April 2024.
Dia mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemandirian industri pertahanan dalam negeri melalui kontribusi Pindad dalam menyediakan Alutsista.
“Saya mewakili BOD sangat mengapresiasi komitmen Pindad beserta anak perusahaan dan afiliasinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mendorong ekspor serta menyerap tenaga kerja,” kata dia.
Di samping itu, dia juga menyebut Pindad telah melakukan banyak inovasi produk teknologi untuk medorong kemajuan sistem pertahanan. Beberapa di antaranya adalah pengembangan kendaraan tempur medium tech, Harimau dan kendaraan taktis Maung yang sudah sampai pada varian 3.
Kemudian ada teknologi remote control weapon yang menyempurnakan Panser Anoa Pindad, serta Canon 90mm yang juga menjadi kehandalan Kendaraan Tempur (Ranpur) Badak PT Pindad.
“Produk senjata Pindad telah teruji di berbagai medan, kini semakin disempurnakan dengan senjata amfibi, Senapan Serbu Kaliber 556 yang bisa digunakan di darat maupun di bawah air,” kata dia.
Bandung:
PT Pindad akan meningkatkan target market penjualan
Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) mulai dari Asia, Eropa, hingga Timur Tengah. Saat ini, PT Pindad telah melakukan banyak inovasi produk teknologi untuk medorong kemajuan sistem pertahanan.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, di usia yang ke-41 ini, perseroan pun menunjukkan tren kinerja bisnis yang semakin baik. Hal itu ditunjukkan dengan catatan pada 2023 yang berhasil membukukan perolehan kontrak Rp25,8 triliun, penjualan Rp7,97 triliun, dan laba bersih Rp120,7 miliar.
"Pada usia ke 41, Pindad telah mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalankan Alutsista maupun manufaktur. Pertumbuhan 24,7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara angka penjualan mampu meningkat hingga mencapai nilai Rp7,98 triliun," kata Abraham di Kantor PT Pindad, Kota Bandung, Senin, 29 April 2024.
Dia mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemandirian industri pertahanan dalam negeri melalui kontribusi Pindad dalam menyediakan Alutsista.
“Saya mewakili BOD sangat mengapresiasi komitmen Pindad beserta anak perusahaan dan afiliasinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mendorong ekspor serta menyerap tenaga kerja,” kata dia.
Di samping itu, dia juga menyebut Pindad telah melakukan banyak inovasi produk teknologi untuk medorong kemajuan sistem pertahanan. Beberapa di antaranya adalah pengembangan kendaraan tempur medium tech, Harimau dan kendaraan taktis Maung yang sudah sampai pada varian 3.
Kemudian ada teknologi remote control weapon yang menyempurnakan Panser Anoa Pindad, serta Canon 90mm yang juga menjadi kehandalan Kendaraan Tempur (Ranpur) Badak PT Pindad.
“Produk senjata Pindad telah teruji di berbagai medan, kini semakin disempurnakan dengan senjata amfibi, Senapan Serbu Kaliber 556 yang bisa digunakan di darat maupun di bawah air,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)