Muara Teweh: Tim terus mencari Norafika,4, balita yang tenggelam di Sungai Barito pada Sabtu, 18 November 2017. Pencarian dilakukan dengan menyisir sejumlah tempat.
"Pencarian terus dilakukan baik pagi sampai malam hari ini, kami harapkan korban segera ditemukan," kata Kapolsek Tewah Tengah AKP Guntur Tri Bawono dikutip dari Antara, Senin 20 November 2017.
Guntur menuturkan, pencarian melibatkan tim gabungan dari Polres Barito Utara, Polsek Teweh Tengah, masyarakat serta keluarga korban.
Adapaun pencarian dilakukan dengan menyusuri Sungai Barito. Pencarian mulai dari lanting (rumah terapung), tempat korban tenggelam hingga ke sekitar Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh hingga ke hilir yakni kawasan Teluk Mati Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah atau sekitar lima km dari tempat kejadian.
Upaya pencarian dilakukan dengan mengerahkan dua unit kapal cepat milik Polres Barito Utara, serta delapan perahu bermesin atau kelotok milik warga.
Guntur mengakui pencarian korban mengalami kesulitan.
"Memang pencarian mengalami kendala karena arus Sungai Barito deras dan debit sungainya naik, namun kami tetap berupaya maksimal," ujar Guntur.
Peristiwa tenggelamnya Norafika bermula ketika ia ikut mencuci bersama ibunya di rumah lanting, Sabtu, 18 November 2017 sekitar pukul 08.00. Saat tengah mencuci, ibunya masuk ke dalam rumah untuk mencari sesuatu. Ketika kembali, ibunya melihat Norafika tercebur ke sungai.
Muara Teweh: Tim terus mencari Norafika,4, balita yang tenggelam di Sungai Barito pada Sabtu, 18 November 2017. Pencarian dilakukan dengan menyisir sejumlah tempat.
"Pencarian terus dilakukan baik pagi sampai malam hari ini, kami harapkan korban segera ditemukan," kata Kapolsek Tewah Tengah AKP Guntur Tri Bawono dikutip dari
Antara, Senin 20 November 2017.
Guntur menuturkan, pencarian melibatkan tim gabungan dari Polres Barito Utara, Polsek Teweh Tengah, masyarakat serta keluarga korban.
Adapaun pencarian dilakukan dengan menyusuri Sungai Barito. Pencarian mulai dari lanting (rumah terapung), tempat korban tenggelam hingga ke sekitar Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh hingga ke hilir yakni kawasan Teluk Mati Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah atau sekitar lima km dari tempat kejadian.
Upaya pencarian dilakukan dengan mengerahkan dua unit kapal cepat milik Polres Barito Utara, serta delapan perahu bermesin atau kelotok milik warga.
Guntur mengakui pencarian korban mengalami kesulitan.
"Memang pencarian mengalami kendala karena arus Sungai Barito deras dan debit sungainya naik, namun kami tetap berupaya maksimal," ujar Guntur.
Peristiwa tenggelamnya Norafika bermula ketika ia ikut mencuci bersama ibunya di rumah lanting, Sabtu, 18 November 2017 sekitar pukul 08.00. Saat tengah mencuci, ibunya masuk ke dalam rumah untuk mencari sesuatu. Ketika kembali, ibunya melihat Norafika tercebur ke sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)