Maumere menjadi salah satu pintu gerbang wisatawan untuk mengeksplorasi Pulau Flores (Foto:Dok.Metro TV)
Maumere menjadi salah satu pintu gerbang wisatawan untuk mengeksplorasi Pulau Flores (Foto:Dok.Metro TV)

Surga di Indonesia Timur Menunggu Penambahan Jaringan Internet

Rosa Anggreati • 01 Desember 2020 21:55
Maumere: Indonesia kaya akan destinasi wisata. Pemandangan alam memesona menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu daerah dengan panorama alam cantik adalah Maumere.
 
Maumere merupakan kota terbesar kedua di Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah Kupang, atau terbesar di Pulau Flores. 
 
Pesona keindahan alam wisata Indonesia Timur tak diragukan lagi. Maumere menjadi salah satu pintu gerbang wisatawan untuk mengeksplorasi Pulau Flores. Salah satu tujuan wisata berada di Kabupaten Sikka, yakni Gunung Egon. 

Hawa sejuk yang ditawarkan menjadi daya pikat Gunung Egon, kontras dengan panasnya udara di Maumere. Dinas pariwisata setempat sedang mengembangkan Gunung Egon menjadi salah satu tujuan wisata unggulan. 
 
Salah satu faktor pendukung wisata adalah tersedianya jaringan internet, yang antara lain untuk memenuhi kebutuhan wisatawan terkait media sosial dan komunikasi. Di beberapa lokasi di Gunung Egon, sinyal internet sulit diakses, kecuali di satu lokasi yang dijuluki titik selfie. 
 
Tak hanya Gunung Egon, lokasi wisata lain yang belum terjangkau jaringan internet yakni Desa Uma Uta di Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka. Desa Uma Uta populer dengan produk tenunnya. 
 
Masih di Kabupaten Sikka, selain Desa Uma Uta terdapat Kampung Adat Watublapi. Pertunjukan tarian adat dari sanggar seni budaya Bliran Sina menjadi daya tarik Kampung Adat Watublapi.
 
Sebelum masa pandemi covid-19, banyak turis asing datang ke Kampung Adat Watublapi. Para turis merupakan penumpang kapal pesiar yang singgah di Sikka. Untuk masuk ke sanggar, rombongan turis asing berisi 10 orang dikenakan Rp1,5 juta, dan Rp10 juta untuk rombongan terdiri lebih dari 100 orang.  Kunjungan turis asing tersebut menjadikannya sumber pendapatan daerah cukup besar dengan total Rp300 juta hingga Rp500 juta per tahun.
 
Ketua Sanggar Bliran Sina, Yosef Gervasius, mengatakan mempromosikan destinasi wisata ini melalui pemanfaatan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube. 
 
Sanggar Bliran Sina didirikan untuk mempromosikan sekaligus melestarikan tenun ikat Sikka. Selain mempertahankan tradisi, sanggar ini mampu menghadirkan peluang peningkatan ekonomi bagi ibu rumah tangga di sini. 
 
Memanfaatkan teknologi internet, kain tenun ikat Sikka juga telah dipasarkan melalui media sosial, seperti Facebook dan YouTube. 
 
“Sinyal (internet) di sini sudah stabil. Sudah hampir empat tahun,” ucap Yosef Gervasius. 
 
Destinasi lain yang menarik dikunjungi adalah kawasan wisata diving di Maumere. Sejak pandemi, beberapa dive center di Maumere berhenti beroperasi. Promo melalui internet pun dijadikan alternatif.
 
"Internet sangat berguna untuk sektor wisata diving. Kita selama ini memakai aplikasi untuk mengetahui kapan air laut itu naik, kapan arusnya (bersahabat), dan lain-lain,” kata anggota Maumere Driver Comunity, Jimmy Duma.
 
Kota Maumere di Kabupaten Sikka menjadi salah satu spot diving terbaik di dunia pada 1980-an. Namun pada 1992, wisata dan kegiatan perekonomian sempat lumpuh karena terjangan tsunami. Geliat wisata di kota ini kembali pulih dengan ditemukannya kembali titik-titik penyelaman terbaik di Maumere.
 
Menanggapi pentingnya ketersediaan jaringan internet di Maumere untuk menunjang sektor pariwisata, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sikka Kensius Didimus mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan komunikasi wisatawan maupun warga saat ini BAKTI-Kominfo sedang membangun BTS (base transceiver station) di sejumlah titik di Kabupaten Sikka, yaitu Desa Runut, Desa Hebing, dan Tanarawa. 
 
BAKTI-Kominfo telah menyediakan 30 akses internet (AKSI) di Kabupaten Sikka dengan rincian lima di kantor Desa, 12 di fasilitas kesehatan, dan 13 di sekolah-sekolah. 
 
"Kita harapkan dengan melakukan rapat koordinasi melalui Zoom meeting pada Juli kemarin, bisa ditindaklanjuti untuk sesegera mungkin ada penambahan dari BAKTI," kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sikka Kensius Didimus. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan