Garut: Sebanyak empat sekolah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ditutup sementara. Penutupan ini menyusul adanya klaster covid-19 usai 26 orang terkonfirmasi positif.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan untuk sekolah lain tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab, tidak ditemukan kasus covid-19.
"SMAN 6 ditutup karena ada enam orang terkonfirmasi, penentuan itu akan dilakukan oleh tim asesmen," kata Rudy dilansir dari Media Indonesia, Kamis, 3 Februari 2022.
Ia mengatakan penutupan sementara ditentukan oleh tim asesmen apabila terdapat peserta didik maupun tenaga pendidik positif covid-19. Penutupan berlangsung selama 14 hari.
Di sisi lain, Rudy meminta semua pihak ikut menyukseskan program vaksinasi demi keberlangsungan PTM di Garut. Ini penting untuk menekan kasus covid-19.
Baca: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kubu Raya Kalbar Mencapai 70%
"Kami berharap setiap orang tua siswa bisa mengajak anaknya melakukan vaksinasi covid-19 dan saya sendiri tetap memantau ke setiap sekolah menyusul terjadinya lonjakan kasus yang luar biasa ini," ujarnya.
Sementara Humas Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Garut Yeni Yunita mengatakan empat sekolah yang menjadi klaster penyebaran virus korona di antaranya SMK Bakti Kencana, Kecamatan Bayongbong dan SMKN 1 Garut. Kemudian, SMA Muhammadiyah Wanaraja dan SMAN 6 Garut.
"Kami masih terus melakukan penelusuran kepada kontak erat pasien positif yang berada di empat sekolah dan apabila ditemukannya kembali penutupan sekolah kemungkinannya akan diperpanjang," papar Yeni.
Garut: Sebanyak empat sekolah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ditutup sementara. Penutupan ini menyusul adanya
klaster covid-19 usai 26 orang terkonfirmasi positif.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan untuk sekolah lain tetap melaksanakan
pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab, tidak ditemukan kasus covid-19.
"SMAN 6 ditutup karena ada enam orang terkonfirmasi, penentuan itu akan dilakukan oleh tim asesmen," kata Rudy dilansir dari
Media Indonesia, Kamis, 3 Februari 2022.
Ia mengatakan penutupan sementara ditentukan oleh tim asesmen apabila terdapat peserta didik maupun tenaga pendidik positif covid-19. Penutupan berlangsung selama 14 hari.
Di sisi lain, Rudy meminta semua pihak ikut menyukseskan program
vaksinasi demi keberlangsungan PTM di Garut. Ini penting untuk menekan kasus covid-19.
Baca:
Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kubu Raya Kalbar Mencapai 70%
"Kami berharap setiap orang tua siswa bisa mengajak anaknya melakukan vaksinasi covid-19 dan saya sendiri tetap memantau ke setiap sekolah menyusul terjadinya lonjakan kasus yang luar biasa ini," ujarnya.
Sementara Humas Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Garut Yeni Yunita mengatakan empat sekolah yang menjadi klaster penyebaran virus korona di antaranya SMK Bakti Kencana, Kecamatan Bayongbong dan SMKN 1 Garut. Kemudian, SMA Muhammadiyah Wanaraja dan SMAN 6 Garut.
"Kami masih terus melakukan penelusuran kepada kontak erat pasien positif yang berada di empat sekolah dan apabila ditemukannya kembali penutupan sekolah kemungkinannya akan diperpanjang," papar Yeni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)