Tangerang: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Tangerang menggandeng pesantren untuk membina mental narapidana. Persoalan mental dinilai sebagai salah satu aspek penting agar warga binaan bisa kembali berbaur dengan masyarakat saat mereka bebas.
"Menjadikan warga binaan yang telah salah jalan menjadi manusia yang lebih baik hingga dapat kembali lagi ke masyarakat," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Reynhard Silitonga, seperti dilansir Antara, Selasa, 25 Januari 2022.
Pemerintah memastikan optimalisasi pelaksanaan pembinaan mental spiritual dan keagamaan para narapidana melalui berbagai program. Penguatan pembinaan mental dan spiritual para warga binaan pemasyarakatan dilakukan melalui perjanjian kerja sama dengan Pengasuh Pesantren Indonesia dan Yayasan Mahanaim Mulia Indonesia.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten Tedjo Harwanto mengatakan inovasi dan program pembinaan bagi para narapidana di Lapas Pemuda Tangerang terus dilakukan. "Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang seakan tidak terlihat seperti lapas. Lebih mirip kampung karena bervariasinya program pembinaan dan keasrian tempat," kata dia.
Baca: Pesantren Diharapkan Jadi Garda Terdepan Pembangunan Islam
Dalam kerja sama ini, Presiden Pengasuh Pesantren Indonesia, M Tata Taufik, menyerahkan secara simbolik buku Tafsir Inspiratif sebanyak 80 eksemplar untuk Lapas Pemuda Tangerang. Penyerahan buku yang nantinya akan dijadikan bahan ajar di Pesantren at-Taubah Lapas Pemuda tersebut diterima oleh Dirjenpas.
Sebelumnya, Pengasuh Pesantren Indonesia juga telah menyerahkan 1.000 eksemplar buku Iqro untuk Lapas Pemuda Tangerang. "Ini merupakan wakaf dari para muhsinin alumni Gontor 85 (2 zaman) yang digalang oleh KH Budi Agus Syahrial dan Abdul Kholiq," kata Tata.
Tangerang:
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Tangerang menggandeng
pesantren untuk membina mental
narapidana. Persoalan mental dinilai sebagai salah satu aspek penting agar warga binaan bisa kembali berbaur dengan masyarakat saat mereka bebas.
"Menjadikan warga binaan yang telah salah jalan menjadi manusia yang lebih baik hingga dapat kembali lagi ke masyarakat," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Reynhard Silitonga, seperti dilansir
Antara, Selasa, 25 Januari 2022.
Pemerintah memastikan optimalisasi pelaksanaan pembinaan mental spiritual dan keagamaan para narapidana melalui berbagai program. Penguatan pembinaan mental dan spiritual para warga binaan pemasyarakatan dilakukan melalui perjanjian kerja sama dengan Pengasuh Pesantren Indonesia dan Yayasan Mahanaim Mulia Indonesia.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten Tedjo Harwanto mengatakan inovasi dan program pembinaan bagi para narapidana di Lapas Pemuda Tangerang terus dilakukan. "Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang seakan tidak terlihat seperti lapas. Lebih mirip kampung karena bervariasinya program pembinaan dan keasrian tempat," kata dia.
Baca:
Pesantren Diharapkan Jadi Garda Terdepan Pembangunan Islam
Dalam kerja sama ini, Presiden Pengasuh Pesantren Indonesia, M Tata Taufik, menyerahkan secara simbolik buku
Tafsir Inspiratif sebanyak 80 eksemplar untuk Lapas Pemuda Tangerang. Penyerahan buku yang nantinya akan dijadikan bahan ajar di Pesantren at-Taubah Lapas Pemuda tersebut diterima oleh Dirjenpas.
Sebelumnya, Pengasuh Pesantren Indonesia juga telah menyerahkan 1.000 eksemplar buku
Iqro untuk Lapas Pemuda Tangerang. "Ini merupakan wakaf dari para muhsinin alumni Gontor 85 (2 zaman) yang digalang oleh KH Budi Agus Syahrial dan Abdul Kholiq," kata Tata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)