Jepara: Jumlah hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus bertambah. Awal pekan ini tercatat 362 hewan terpapar PMK dan bertambah menjadi 400 hewan.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, mengatakan pihaknya terus berupaya menekan laju penularan PMK namun masih terkendala obat-obatan.
"Saat ini (yang terpapar) sudah 400 lebih. Ini kami terus berupaya untuk mengendalikan penularan. Obat yang ada saat ini hanya cukup untuk sampai bulan ini saja," kata Edy di Jepara, Jumat, 10 Juni 2022.
Baca: Hewan Ternak Terjangkit PMK di Aceh Capai 19.830 Ekor
Selain pemberian obat, upaya pencegahan penularan juga dilakukan dengan menutup pasar hewan. Sejak pekan lalu, tiga pasar hewan yang ada di Bumi Kartini. Juga mengawasi lalulintas hewan ternak yang masuk ke Kota Ukir.
“Makanya kami terus berupaya meminta (obat) ke pemerintah provinsi biar Juli nanti ada obat. Kalau tidak, ya tidak ada obat,” ungkap Edy.
Sampai saat ini dari 400 hewan ternak yang terpapar PMK, belasan hewan telah mati. Kemudian puluhan hewan ternak saat ini kondisinya sakit parah.
“Tapi juga sudah ada yang berangsur-angsur membaik,” ujar Edy.
Meski saat ini ratusan hewan ternak terpapar PMK, Edy mengaku tak khawatir akan pasokan daging maupun hewan kurban. Sebab saat ini populasi hewan ternak di Jepara mencapai 50 ribu lebih.
Jepara: Jumlah hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (
PMK) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus bertambah. Awal pekan ini tercatat 362 hewan terpapar PMK dan bertambah menjadi 400 hewan.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, mengatakan pihaknya terus berupaya menekan laju penularan PMK namun masih terkendala obat-obatan.
"Saat ini (yang terpapar) sudah 400 lebih. Ini kami terus berupaya untuk mengendalikan penularan. Obat yang ada saat ini hanya cukup untuk sampai bulan ini saja," kata Edy di Jepara, Jumat, 10 Juni 2022.
Baca:
Hewan Ternak Terjangkit PMK di Aceh Capai 19.830 Ekor
Selain pemberian obat, upaya pencegahan penularan juga dilakukan dengan menutup pasar hewan. Sejak pekan lalu, tiga pasar hewan yang ada di Bumi Kartini. Juga mengawasi lalulintas hewan ternak yang masuk ke Kota Ukir.
“Makanya kami terus berupaya meminta (obat) ke pemerintah provinsi biar Juli nanti ada obat. Kalau tidak, ya tidak ada obat,” ungkap Edy.
Sampai saat ini dari 400 hewan ternak yang terpapar PMK, belasan hewan telah mati. Kemudian puluhan hewan ternak saat ini kondisinya sakit parah.
“Tapi juga sudah ada yang berangsur-angsur membaik,” ujar Edy.
Meski saat ini ratusan hewan ternak terpapar PMK, Edy mengaku tak khawatir akan pasokan daging maupun hewan kurban. Sebab saat ini populasi hewan ternak di Jepara mencapai 50 ribu lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)