Bogor: Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumah rumah sakit di Kota Bogor, Jawa Barat. Sidak guna memastikan kesiapan fasilitas rumah sakit menghadapi lonjakan kasus covid-19.
"Kami meminta rumah sakit di Kota Bogor untuk mengkonversi tempat tidur umum menjadi tempat tidur bagi pasien covid-19. Sebab, pada, Sabtu, 5 Februari 2022, Kota Bogor mencatatkan penambahan 741 kasus baru. Angka harian itu mendekati jumlah puncak penularan virus covid-19 varian delta," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya kepada wartawan, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 8 Februari 2022.
Ia mengaku, sidak yang dilaksanakan ke beberapa rumah sakit di Kota Bogor merupakan instruksi pemerintah pusat untuk mengecek Bed Occupancy Rate (BOR) dan juga untuk memastikan pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah pasien dengan gejala sedang dan berat.
Baca: 5 Hektare Lahan di Nagan Raya Aceh Terbakar
Sementara untuk pasien dengan gejala ringan cukup dengan menjalani isolasi mandiri atau isoman di rumah. Untuk itu pihaknya ingin pastikan kesiapan fasilitas perawatan pasien covid-19, khususnya tempat tidur.
"Secara keseluruhan tempat tidur di rumah sakit sudah dikonversi, di antaranya di Rumah Sakit Hermina, RSUD Kota Bogor, dan Bogor Senior Hospital," jelasnya.
Bima menyebut, sejauh ini BOR di Kota Bogor masih terkendali dan berada di angka 31 persen. Artinya warga yang dirawat lebih banyak memiliki gejala ringan dan kondisinya masih terkendali. Berbeda hal dengan beberapa kota yang mengalami peningkatan tren.
“Artinya semua pihak tidak boleh lalai dan lengah. BOR ini harus di monitor terus. Jika terus merangkak naik, berarti ada sesuatu yang harus kita antisipasi. Hanya ketika BOR RSUD Kota Bogor mencapai 80 persen, rumah sakit perluasan akan kita aktivasi, tapi saat ini belum," kata dia.
Bima juga ingin memastikan prioritas bagi warga yang harus didahulukan dan rumah sakit yang di cek sudah menaati instruksi tersebut, demikian juga di fasilitas ICU.
"Pasien yang dirawat kondisinya yang berat sebagian besar karena komorbid dan lansia. Sebagian besar juga yang dirawat adalah yang belum di vaksin,” tambah Bima.
Selain Bima, hadir dalam sidak tersebut, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kepala Kejari Kota Bogor, Sekti Anggraini dan unsur forkopimda lainnya.
Bogor: Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumah rumah sakit di Kota Bogor, Jawa Barat. Sidak guna memastikan kesiapan fasilitas rumah sakit menghadapi lonjakan kasus covid-19.
"Kami meminta rumah sakit di Kota Bogor untuk mengkonversi tempat tidur umum menjadi tempat tidur bagi pasien covid-19. Sebab, pada, Sabtu, 5 Februari 2022, Kota Bogor mencatatkan penambahan 741 kasus baru. Angka harian itu mendekati jumlah puncak penularan virus covid-19 varian delta," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya kepada wartawan, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 8 Februari 2022.
Ia mengaku, sidak yang dilaksanakan ke beberapa rumah sakit di Kota Bogor merupakan instruksi pemerintah pusat untuk mengecek Bed Occupancy Rate (BOR) dan juga untuk memastikan pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah pasien dengan gejala sedang dan berat.
Baca:
5 Hektare Lahan di Nagan Raya Aceh Terbakar
Sementara untuk pasien dengan gejala ringan cukup dengan menjalani isolasi mandiri atau isoman di rumah. Untuk itu pihaknya ingin pastikan kesiapan fasilitas perawatan pasien covid-19, khususnya tempat tidur.
"Secara keseluruhan tempat tidur di rumah sakit sudah dikonversi, di antaranya di Rumah Sakit Hermina, RSUD Kota Bogor, dan Bogor Senior Hospital," jelasnya.
Bima menyebut, sejauh ini BOR di Kota Bogor masih terkendali dan berada di angka 31 persen. Artinya warga yang dirawat lebih banyak memiliki gejala ringan dan kondisinya masih terkendali. Berbeda hal dengan beberapa kota yang mengalami peningkatan tren.
“Artinya semua pihak tidak boleh lalai dan lengah. BOR ini harus di monitor terus. Jika terus merangkak naik, berarti ada sesuatu yang harus kita antisipasi. Hanya ketika BOR RSUD Kota Bogor mencapai 80 persen, rumah sakit perluasan akan kita aktivasi, tapi saat ini belum," kata dia.
Bima juga ingin memastikan prioritas bagi warga yang harus didahulukan dan rumah sakit yang di cek sudah menaati instruksi tersebut, demikian juga di fasilitas ICU.
"Pasien yang dirawat kondisinya yang berat sebagian besar karena komorbid dan lansia. Sebagian besar juga yang dirawat adalah yang belum di vaksin,” tambah Bima.
Selain Bima, hadir dalam sidak tersebut, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kepala Kejari Kota Bogor, Sekti Anggraini dan unsur forkopimda lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)