medcom.id, Surabaya: Dinas Pertanian Kota Surabaya menemukan puluhan hewan kurban terinfeksi cacing hati. Penemuan tersebut didapat saat tengah melakukan pemeriksaan ke sejumlah tempat pemotongan hewan kurban di Hari Raya Iduladha.
Kepala Dinas Pendapatan Surabaya Justamadji mengatakan Dinas Pertanian bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim I melakukan pemeriksaan hewan kurban di 263 tempat penyembelihan.
"Hasil monitoring dan pemeriksaan terhadap 1.784 ekor sapi, 4.473 ekor
kambing, ditemukan cacing hati pada 42 ekor hewan kurban," kata Justamadji seperti dikutip dari Antara, Senin (12/9/2016).
Menurut dia, temuan itu terjadi hampir merata di 31 kecamatan di Kota Surabaya. Ia menduga pemeliharaan hewan tersebut tidak rutin diberi obat cacing.
Dirinya pun tak memungkiri, adanya kemungkinan jika banyak hewan kurban lainnya yang memiliki kondisi serupa dan luput dari pemeriksaan petugas. Hal ini dikarenakan keterbatasan tenaga dari Dinas Pertanian yang melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban.
"Ya mungkin saja terjadi. Ini karena keterbatasan tenaga. Kami hanya memantau 263 lokasi," ujar dia.
Sementara itu, kata dia, untuk hewan kurban yang terdapat kena cacing hati, pihaknya meminta warga agar tidak mengonsumsinya, terutama untuk bagian hati. Sebab, jika tetap dikonsumsi, maka masyarakat yang mengonsumsi akan terkena diare, alergi dan penyakit lainnya.
"Kalau dagingnya boleh dikonsumsi, tapi hatinya yang tidak boleh, sebaiknya dibuang atau dimasukkan ke dalam tanah" tutur dia
Sebelum pelaksanaan, lanjut Justamadji, Dinas Pertanian telah melakukan pelatihan berupa tata cara pelaksanaan penyembelihan hewan kurban kepada 170 takmir masjid. (SCI)
medcom.id, Surabaya: Dinas Pertanian Kota Surabaya menemukan puluhan hewan kurban terinfeksi cacing hati. Penemuan tersebut didapat saat tengah melakukan pemeriksaan ke sejumlah tempat pemotongan hewan kurban di Hari Raya Iduladha.
Kepala Dinas Pendapatan Surabaya Justamadji mengatakan Dinas Pertanian bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim I melakukan pemeriksaan hewan kurban di 263 tempat penyembelihan.
"Hasil monitoring dan pemeriksaan terhadap 1.784 ekor sapi, 4.473 ekor
kambing, ditemukan cacing hati pada 42 ekor hewan kurban," kata Justamadji seperti dikutip dari Antara, Senin (12/9/2016).
Menurut dia, temuan itu terjadi hampir merata di 31 kecamatan di Kota Surabaya. Ia menduga pemeliharaan hewan tersebut tidak rutin diberi obat cacing.
Dirinya pun tak memungkiri, adanya kemungkinan jika banyak hewan kurban lainnya yang memiliki kondisi serupa dan luput dari pemeriksaan petugas. Hal ini dikarenakan keterbatasan tenaga dari Dinas Pertanian yang melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban.
"Ya mungkin saja terjadi. Ini karena keterbatasan tenaga. Kami hanya memantau 263 lokasi," ujar dia.
Sementara itu, kata dia, untuk hewan kurban yang terdapat kena cacing hati, pihaknya meminta warga agar tidak mengonsumsinya, terutama untuk bagian hati. Sebab, jika tetap dikonsumsi, maka masyarakat yang mengonsumsi akan terkena diare, alergi dan penyakit lainnya.
"Kalau dagingnya boleh dikonsumsi, tapi hatinya yang tidak boleh, sebaiknya dibuang atau dimasukkan ke dalam tanah" tutur dia
Sebelum pelaksanaan, lanjut Justamadji, Dinas Pertanian telah melakukan pelatihan berupa tata cara pelaksanaan penyembelihan hewan kurban kepada 170 takmir masjid. (SCI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)