Ilustrasi - Kunjungan hotel di Kabupaten Tana Toraja mulai menggeliat. ANTARA/Nur Suhra Wardyah
Ilustrasi - Kunjungan hotel di Kabupaten Tana Toraja mulai menggeliat. ANTARA/Nur Suhra Wardyah

Tes Swab PCR Dinilai Hambat Kunjungan Wisata

Antara • 26 Oktober 2021 06:14
Makassar: Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulawesi Selatan (Sulsel) Didi Leonardo Manaba menyatakan, pemberlakuan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk bisa masuk ke Sulsel dinilai menghambat kunjungan wisata ke daerah ini. Pasalnya, persyaratan sebelumnya hanya cukup dengan tes swab antigen. 
 
"Ini sudah mulai ada pergerakan, tapi agak tersendat dengan masih diwajibkannya orang PCR dan antigen. Itu bukan hanya berat secara fisik tapi di finansial juga," ujar Didi, di Makassar, Senin, 25 Oktober 2021.
 
Didi menegaskan tak bermaksud menentang kebijakan pemerintah terkait pemulihan kesehatan masyarakat melawan pandemi covid-19, tetapi ia juga meyakini bahwa hal itulah yang terjadi.

ASITA Sulsel pun berharap agar pemerintah membuka keran untuk melakukan aktivitas ke Sulsel yang merupakan destinasi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Sedangkan terkait peningkatan wisatawan, Didi menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan domestik.
 
Baca juga: Anggota Polres Lombok Timur Tewas Ditembak Rekannya Sesama Polisi
 
"Sejak Januari kami siapkan pariwisata domestik, karena itulah yang paling dekat, kami tidak mau muluk-muluk berbicara wisata internasional, yang di depan mata saja dulu dan alhamdulillah sudah mulai ada pergerakan meski sedikit," ungkapnya.
 
Salah satu indikatornya, kata dia, adalah kunjungan di Bandara Sultan Hasanuddin melalui jumlah penumpang yang terus bertambah pada satu pekan terakhir.
 
PT Angkasa Pura I Makassar mencatat terjadi kenaikan volume penumpang hingga 5 persen sejak satu pekan terakhir, dibandingkan sepekan sebelumnya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Sulsel.
 
Total penumpang pada 8-14 Oktober sebanyak 149.152 orang, sedangkan 15-21 Oktober 156.477 orang.
 
"Salah satu indikatornya di Bandara Sulhas, kami lemah di statistik tapi ada kacamata pariwisata yang kami bisa lihat, seperti ketersediaan hotel dan para pemilik bus pariwisata, itu sudah bisa diukur dari sana. Kami memang tidak punya statistik yang penting ada pergerakan," terang dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan