Cianjur: Fenomena pergerakan tanah memaksa seratusan warga Kampung Cibadak, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman untuk menghindari bahaya.
"Tercatat 122 orang warga diungsikan guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Karena (pergerakan tanah) terus meluas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Dedi Supriadi, melansir Antara, Rabu, 8 Januari 2020.
Menurut Dedi, warga yang mengungsi berasal dari 42 rumah terdampak pergerakan tanah. Sebagian dari mereka adalah warga lansia, anak-anak, dan wanita.
"Banyak yang menumpang di rumah tetangga atau kerabat, tidak jauh dari lokasi pergerakan tanah. Namun menjelang malam kami imbau untuk mengungsi ke tempat aman," kata Dedi.
Selain itu, sebagian warga juga diungsikan ke pondok pesantren dan tenda darurat milik BPBD Cianjur berjarak sekitar 300 meter dari lokasi permukiman terdampak pergerakan tanah.
BPBD, ia melanjutkan, berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah.
"Penanganan utama adalah keselamatan jiwa warga sekitar. Saat ini kami upayakan warga berada di tempat aman karena hujan turun deras sehingga pergerakan tanah terus meluas," jelasnya.
Cianjur: Fenomena pergerakan tanah memaksa seratusan warga Kampung Cibadak, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman untuk menghindari bahaya.
"Tercatat 122 orang warga diungsikan guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Karena (pergerakan tanah) terus meluas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Dedi Supriadi, melansir Antara, Rabu, 8 Januari 2020.
Menurut Dedi, warga yang mengungsi berasal dari 42 rumah terdampak pergerakan tanah. Sebagian dari mereka adalah warga lansia, anak-anak, dan wanita.
"Banyak yang menumpang di rumah tetangga atau kerabat, tidak jauh dari lokasi pergerakan tanah. Namun menjelang malam kami imbau untuk mengungsi ke tempat aman," kata Dedi.
Selain itu, sebagian warga juga diungsikan ke pondok pesantren dan tenda darurat milik BPBD Cianjur berjarak sekitar 300 meter dari lokasi permukiman terdampak pergerakan tanah.
BPBD, ia melanjutkan, berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah.
"Penanganan utama adalah keselamatan jiwa warga sekitar. Saat ini kami upayakan warga berada di tempat aman karena hujan turun deras sehingga pergerakan tanah terus meluas," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)