Malang: Kebakaran hutan di Gunung Semeru, Jawa Timur, kini tersisa dua titik api. Laporan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), titik api berada di sekitar Ranu Kumbolo.
Pelaksana tugas Humas Balai Besar TNBTS, Achmad Arifin, mengatakan, laporan titik api berasal dari penafsiran citra (ground check) lapangan serta identifikasi titik panas dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Tepatnya di Blok Watu Pecah dan sekitarnya. Posisi api sudah mengecil dan tidak berada pada jalur pendakian," katanya, Senin 23 September 2019.
Arifin menjelaskan hingga Minggu, 22 September 2019 malam, petugas Balai Besar TNBS berhasil mengantisipasi api agar tidak merambat ke Blok Jambangan dan sekitar Bukit Ayek-Ayek.
Penanganan dilakukan bersama tim gabungan yang terdiri dari masyarakat peduli api, tim evakuasi mandiri Ranu Pani, regu penyelamat, paguyuban PKL, porter, dan pemandu pendakian.
"Api di Kalimati, Arcopodo, Kelik, Gunung Kepolo, Ayek-Ayek sudah berhasil dipadamkan. Sampai saat ini perkiraan area terdampak karhut (kebakaran hutan) sekitar 20 hektare," bebernya.
Pada Minggu malam, petugas juga melakukan evakuasi pendaki. Per pukul 01.00 WIB dini hari, semua pendaki telah turun dan jalur pendakian sudah steril. Koordinasi antara Balai Besar TNBTS juga aktif dilakukan bersama BPBD dan Forkopimda terkait.
"Pagi ini petugas dan tim gabungan pertama kembali naik ke lokasi titik api untuk pengendalian lebih lanjut. Tim ini akan disusul tim berikutnya termasuk backup dari jajaran TNI-Polri dan Forkompimda terkait," pungkasnya.
Malang: Kebakaran hutan di Gunung Semeru, Jawa Timur, kini tersisa dua titik api. Laporan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), titik api berada di sekitar Ranu Kumbolo.
Pelaksana tugas Humas Balai Besar TNBTS, Achmad Arifin, mengatakan, laporan titik api berasal dari penafsiran citra (ground check) lapangan serta identifikasi titik panas dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Tepatnya di Blok Watu Pecah dan sekitarnya. Posisi api sudah mengecil dan tidak berada pada jalur pendakian," katanya, Senin 23 September 2019.
Arifin menjelaskan hingga Minggu, 22 September 2019 malam, petugas Balai Besar TNBS berhasil mengantisipasi api agar tidak merambat ke Blok Jambangan dan sekitar Bukit Ayek-Ayek.
Penanganan dilakukan bersama tim gabungan yang terdiri dari masyarakat peduli api, tim evakuasi mandiri Ranu Pani, regu penyelamat, paguyuban PKL, porter, dan pemandu pendakian.
"Api di Kalimati, Arcopodo, Kelik, Gunung Kepolo, Ayek-Ayek sudah berhasil dipadamkan. Sampai saat ini perkiraan area terdampak karhut (kebakaran hutan) sekitar 20 hektare," bebernya.
Pada Minggu malam, petugas juga melakukan evakuasi pendaki. Per pukul 01.00 WIB dini hari, semua pendaki telah turun dan jalur pendakian sudah steril. Koordinasi antara Balai Besar TNBTS juga aktif dilakukan bersama BPBD dan Forkopimda terkait.
"Pagi ini petugas dan tim gabungan pertama kembali naik ke lokasi titik api untuk pengendalian lebih lanjut. Tim ini akan disusul tim berikutnya termasuk backup dari jajaran TNI-Polri dan Forkompimda terkait," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)