Jepara: Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) tengah mematangkan naskah akademik pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat. Penyusunan naskah akademis melibatkan akademisi dari berbagai disiplin ilmu.
Ketua YDBL, Lestari Moerdijat, mengatakan naskah akademik yang disusun harus bisa meyakinkan tim penilai Kementerian Sosial. Kajian akademik menjadi kunci terakhir keberhasilan pengusulan gelar pahlawan nasional.
"Komunikasi poltik tidak mendapatkan tantangan berarti. Saya sudah komunikasi dengan menteri sosial, saya juga sudah menghadap Pak Ganjar dan beliau juga terbuka," ujar Lestari yang biasa disapa Rerie di hadapan peserta Forum Group Discution (FGD) bertajuk Nilai-nilai Perjuangan Ratu Kalinyamat di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Sabtu, 7 Desember 2019.
Naskah akademik saat ini tengah disusun sejumlah akademisi dari Universitas Doponegoro Semarang, Universitas Gajah Mada Yogyakata, dan Universitas Indonesia Jakarta.
Dalam menyusun naskah akademik tim ahli YDBL banyak menemukan temuan yang menggembirakan. Yaitu, beberapa sumber dokumen yang menyebutkan keberadaan Ratu Kalinyamat. Selain itu juga ditemukan peninggalan bukti keberadaan Ratu Kalinyamat dalam memimpin Jepara.
"Naskah akademik ini harus benar-benar layak dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata politikus Partai NasDem itu.
Anggota Tim Ahli YDBL sejarawan Universitas Diponegoro, Alamsyah, mengungkap Ratu Kalinyamat tidak hanya sekadar tokoh kultural masyarakat Jepara. Hal itu disimpulkan setelah tim yang terdiri dari sejarawan, arkeolog, budayawan, ahli seni ukir, dan ahli ilmu sosial melakukan penelitian dan kajian.
"Yayasan Dharma Bakti Lestari bersama masyarakat dan Unisnu yang kebetulan memiliki Pusat Kajian Studi Ratu Kalinyamat mendorong bersama mengajukan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional," ujar Alamsyah.
Jepara: Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) tengah mematangkan naskah akademik pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat. Penyusunan naskah akademis melibatkan akademisi dari berbagai disiplin ilmu.
Ketua YDBL, Lestari Moerdijat, mengatakan naskah akademik yang disusun harus bisa meyakinkan tim penilai Kementerian Sosial. Kajian akademik menjadi kunci terakhir keberhasilan pengusulan gelar pahlawan nasional.
"Komunikasi poltik tidak mendapatkan tantangan berarti. Saya sudah komunikasi dengan menteri sosial, saya juga sudah menghadap Pak Ganjar dan beliau juga terbuka," ujar Lestari yang biasa disapa Rerie di hadapan peserta Forum Group Discution (FGD) bertajuk Nilai-nilai Perjuangan Ratu Kalinyamat di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Sabtu, 7 Desember 2019.
Naskah akademik saat ini tengah disusun sejumlah akademisi dari Universitas Doponegoro Semarang, Universitas Gajah Mada Yogyakata, dan Universitas Indonesia Jakarta.
Dalam menyusun naskah akademik tim ahli YDBL banyak menemukan temuan yang menggembirakan. Yaitu, beberapa sumber dokumen yang menyebutkan keberadaan Ratu Kalinyamat. Selain itu juga ditemukan peninggalan bukti keberadaan Ratu Kalinyamat dalam memimpin Jepara.
"Naskah akademik ini harus benar-benar layak dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata politikus Partai NasDem itu.
Anggota Tim Ahli YDBL sejarawan Universitas Diponegoro, Alamsyah, mengungkap Ratu Kalinyamat tidak hanya sekadar tokoh kultural masyarakat Jepara. Hal itu disimpulkan setelah tim yang terdiri dari sejarawan, arkeolog, budayawan, ahli seni ukir, dan ahli ilmu sosial melakukan penelitian dan kajian.
"Yayasan Dharma Bakti Lestari bersama masyarakat dan Unisnu yang kebetulan memiliki Pusat Kajian Studi Ratu Kalinyamat mendorong bersama mengajukan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional," ujar Alamsyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)