Pekanbaru: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di Kota Pekanbaru, Riau, hanya berkisar dua kilometer akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Saat ini sejumlah daerah di Riau dilanda karhutla.
"Jarak pandang pagi ini pukul 07.00 WIB dua kilometer akibat asap," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru Sanya Gautami di Pekanbaru, Selasa, 6 Agustus 2019.
Ia menjelaskan asap dampak kebakaran lahan gambut yang melanda daerah berjulul Bumi Lancang Kuning itu selama dua pekan terakhir menyebar ke berbagai wilayah Riau.
Di Dumai dan Pelalawan misalnya, BMKG mencatat jarak pandang di wilayah hanya tiga kilometer. Sementara di Rengat, jarak pandang membaik dari hari sebelumnya menjadi enam kilometer.
Ia menjelaskan keberadaan asap tidak lepas dari temuan titik panas yang terdeteksi Citra Satelit Terra dan Aqua Selasa pagi ini. Secara keseluruhan, BMKG menyatakan terpantau 152 titik panas di seluruh Sumatra. Aceh 10 titik, Jambi 7 titik, Sumatera Barat 2 titik, Lampung 5 titik, Sumatera Selatan 25 titik, Sumatera Utara 18 titik, dan Bangka Belitung 10 titik.
Selanjutnya, kata dia, titik panas terbanyak terdeteksi di Riau yang menempati urutan pertama se-Sumatera sebanyak 75 titik. Seluruh titik panas menyebar di sembilan kabupaten dan kota di Riau. Dia merinci Rokan Hilir kembali membara pada semester kedua 2019 ini dengan total 24 titik panas.
Kemudian Pelalawan dan Indragiri Hilir masing-masing 17 dan 25 titik panas. Selanjutnya Siak 9 titik, Kampar dan Bengkalis masing-masing tiga titik, Meranti dua dan Dumai serta Kuansing masing-masing satu titik panas.
"Dari 75 titik panas, 53 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 hingga 100 persen," imbuhnya.
Titik api menyebar di Rokan Hilir 19 titik, Pelalawan 13 titik, Indragiri Hilir 12 titik, Siak 5 titik, Bengkalis dan Kampar masing-masing dua titik panas.
BPBD Provinsi Riau mencatat lebih dari 4.390 hektare lahan di wilayah itu terbakar sepanjang 2019 ini. Pada awal tahun, kebakaran mulai terjadi di wilayah pesisir seperti Bengkalis, Rokan Hilir, Dumai dan terus bergerak ke arah daratan termasuk Siak, Pelalawan, Kampar, Indragiri Hilir.
Pekanbaru: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di Kota Pekanbaru, Riau, hanya berkisar dua kilometer akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Saat ini sejumlah daerah di Riau dilanda karhutla.
"Jarak pandang pagi ini pukul 07.00 WIB dua kilometer akibat asap," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru Sanya Gautami di Pekanbaru, Selasa, 6 Agustus 2019.
Ia menjelaskan asap dampak kebakaran lahan gambut yang melanda daerah berjulul Bumi Lancang Kuning itu selama dua pekan terakhir menyebar ke berbagai wilayah Riau.
Di Dumai dan Pelalawan misalnya, BMKG mencatat jarak pandang di wilayah hanya tiga kilometer. Sementara di Rengat, jarak pandang membaik dari hari sebelumnya menjadi enam kilometer.
Ia menjelaskan keberadaan asap tidak lepas dari temuan titik panas yang terdeteksi Citra Satelit Terra dan Aqua Selasa pagi ini. Secara keseluruhan, BMKG menyatakan terpantau 152 titik panas di seluruh Sumatra. Aceh 10 titik, Jambi 7 titik, Sumatera Barat 2 titik, Lampung 5 titik, Sumatera Selatan 25 titik, Sumatera Utara 18 titik, dan Bangka Belitung 10 titik.
Selanjutnya, kata dia, titik panas terbanyak terdeteksi di Riau yang menempati urutan pertama se-Sumatera sebanyak 75 titik. Seluruh titik panas menyebar di sembilan kabupaten dan kota di Riau. Dia merinci Rokan Hilir kembali membara pada semester kedua 2019 ini dengan total 24 titik panas.
Kemudian Pelalawan dan Indragiri Hilir masing-masing 17 dan 25 titik panas. Selanjutnya Siak 9 titik, Kampar dan Bengkalis masing-masing tiga titik, Meranti dua dan Dumai serta Kuansing masing-masing satu titik panas.
"Dari 75 titik panas, 53 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 hingga 100 persen," imbuhnya.
Titik api menyebar di Rokan Hilir 19 titik, Pelalawan 13 titik, Indragiri Hilir 12 titik, Siak 5 titik, Bengkalis dan Kampar masing-masing dua titik panas.
BPBD Provinsi Riau mencatat lebih dari 4.390 hektare lahan di wilayah itu terbakar sepanjang 2019 ini. Pada awal tahun, kebakaran mulai terjadi di wilayah pesisir seperti Bengkalis, Rokan Hilir, Dumai dan terus bergerak ke arah daratan termasuk Siak, Pelalawan, Kampar, Indragiri Hilir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)