Klaten: Serangan ulat bulu terjadi di dua desa di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ulat bulu tersebut menyerang Desa Sumber dan Desa Planggu.
"Serangan ulat bulu di dua desa ini sudah sejak sepekan terakhir. Ulat bulu menyerang pohon mangga dan pohon ketapang," ujar Camat Trucuk, Rokhmad Sya'bani, di Klaten, Selasa, 20 Februari 2024.
Serangan ulat bulu berdampak pada kesehatan warga yang mulai mengeluhkan gatal-gatal karena terkena bulu ulat yang terbawa oleh angin.
Menurutnya, ulat bulu menyerang salah satu pohon mangga besar yang ada di Desa Sumber. Meskipun pohon tersebut telah ditebang warga, namun ulat bulu berpindah menyerang pohon lainnya dengan jumlah yang semakin banyak. Terkait itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas pertanian dan BPBD.
"Kami sudah berkoodinasi dengan PPL pertanian, relawan Jogoboyo, TRC BPBD sudah terjun untuk pembasmian ulat bulu," ungkapnya.
Di sisi lain, ia mengakui serangan ulat bulu baru pertama kali dialami di daerahnya. Ia menduga serangan ulat bulu terjadi karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem.
"Baru kali ini. Sebelumnya katanya belum pernah (ada serangan ulat bulu). Sepertinya karena perubahan cuaca," terang dia.
Klaten: Serangan ulat bulu terjadi di dua desa di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ulat bulu tersebut
menyerang Desa Sumber dan Desa Planggu.
"Serangan ulat bulu di dua desa ini sudah sejak sepekan terakhir. Ulat bulu menyerang pohon mangga dan pohon ketapang," ujar Camat Trucuk, Rokhmad Sya'bani, di Klaten, Selasa, 20 Februari 2024.
Serangan ulat bulu berdampak pada kesehatan warga yang mulai mengeluhkan gatal-gatal karena terkena bulu ulat yang terbawa oleh angin.
Menurutnya, ulat bulu menyerang salah satu pohon mangga besar yang ada di Desa Sumber. Meskipun pohon tersebut telah ditebang warga, namun ulat bulu berpindah menyerang pohon lainnya dengan jumlah yang semakin banyak. Terkait itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas pertanian dan BPBD.
"Kami sudah berkoodinasi dengan PPL pertanian, relawan Jogoboyo, TRC BPBD sudah terjun untuk pembasmian ulat bulu," ungkapnya.
Di sisi lain, ia mengakui serangan ulat bulu baru pertama kali dialami di daerahnya. Ia menduga serangan
ulat bulu terjadi karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem.
"Baru kali ini. Sebelumnya katanya belum pernah (ada serangan ulat bulu). Sepertinya karena perubahan cuaca," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)