Yogyakarta: Gunungan sampah muncul di depo kawasan Kotabaru, Kota Yogyakarta. Sampah tersebut tak bisa teratasi hanya dalam waktu 24 jam.
Sampah di kawasan bersejarah itu menimbulkan bau tak sedap. Padahal, pemerintah sudah mengeklaim ada ribuan biopori untuk mengubur sampah organik.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Haryoko, mengatakan tindakan penanganan sampah telah dilakukan sejak Minggu malam, 8 Oktober 2023. Namun, penanganan tak bisa langsung selesai karena volumenya terlampau banyak.
"Jadi pengangkutan sampah kami lanjutkan hari ini," kata Haryoko di Yogyakarta pada Senin, 9 Oktober 2023.
Lebih dari 5 unit truk dikerahkan untuk mengangkut gunungan sampah. Selain itu, ada sekitar 20 petugas yang memindahkan sampah-sampah ke atas truk untuk diangkut.
Menurut Haryoko, jumlah armada truk rencananya akan ditambah hingga 5 unit. Meskipun, ia belum bisa memastikan gunungan sampah akan segera teratasi.
"Kami harus berbagi tenaga di depo lain dan menyesuaikan kemampuan armada. Jangan sampai nanti di sini bersih tapi depo lain tidak bersih," ucap dia.
Volume sampah di depo dan sekitaran Kotabaru yang menggunung diperkirakan mencapai 30 ton. Menurut dia, masalah gunungan sampah tak lepas dari pembatasan pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan.
"Saya kira ini akumulasi karena kuota (Kota Yogyakarta) jatahnya 135 ton ke TPA Piyungan, sedangkan produksi sampah sekitar 200 ton sehari," ucapnya.
Yogyakarta: Gunungan sampah muncul di depo kawasan Kotabaru, Kota Yogyakarta. Sampah tersebut tak bisa teratasi hanya dalam waktu 24 jam.
Sampah di kawasan bersejarah itu menimbulkan bau tak sedap. Padahal, pemerintah sudah mengeklaim ada ribuan biopori untuk mengubur sampah organik.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Haryoko, mengatakan tindakan penanganan sampah telah dilakukan sejak Minggu malam, 8 Oktober 2023. Namun, penanganan tak bisa langsung selesai karena volumenya terlampau banyak.
"Jadi pengangkutan sampah kami lanjutkan hari ini," kata Haryoko di Yogyakarta pada Senin, 9 Oktober 2023.
Lebih dari 5 unit truk dikerahkan untuk mengangkut gunungan sampah. Selain itu, ada sekitar 20 petugas yang memindahkan sampah-sampah ke atas truk untuk diangkut.
Menurut Haryoko, jumlah armada truk rencananya akan ditambah hingga 5 unit. Meskipun, ia belum bisa memastikan gunungan sampah akan segera teratasi.
"Kami harus berbagi tenaga di depo lain dan menyesuaikan kemampuan armada. Jangan sampai nanti di sini bersih tapi depo lain tidak bersih," ucap dia.
Volume sampah di depo dan sekitaran Kotabaru yang menggunung diperkirakan mencapai 30 ton. Menurut dia, masalah gunungan sampah tak lepas dari pembatasan pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan.
"Saya kira ini akumulasi karena kuota (Kota Yogyakarta) jatahnya 135 ton ke TPA Piyungan, sedangkan produksi sampah sekitar 200 ton sehari," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)