Batanghari: Kebakaran akibat aktivitas penambangan minyak secara ilegal masih terjadi di kawasan taman hutan raya Sultan Thaha Syaifuddin, Desa Dusun Senami, Kabupaten Batanghari, Jambi. Sudah lebih dari tiga pekan api belum bisa dipadamkan terhitung sejak Jumat, 9 Februari 2024.
Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto, mengatakan petugas kepolisian yang datang ke lokasi terus berupaya melakukan pemadaman, namun tak mampu melakukan pemadaman.
"Sementara jumlah luas lahan yang terbakar akibat ini mencapai 10 hektare, namun lokasi yang terbakar hanya di wilayah sekitar kobaran api illegal driling," kata Bambang, Senin, 4 Maret 2024.
Bambang menjelaskan Polres Batanghari sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk membantu pemadaman api. Polisi mengaku kesulitan untuk memadamkan api dilokasi tersebut karena terkendala akses jalan yang sulit dilalui.
Menurut dia sejak pertama kejadian sudah berkoordinasi dengan pertamina dan pertamina juga sudah mengirimkan satu tim. "Namun masalah saat ini alat yang dibawa oleh pertamina belum bisa masuk ke lokasi," jelasnya.
Batanghari:
Kebakaran akibat aktivitas penambangan minyak secara ilegal masih terjadi di kawasan taman hutan raya Sultan Thaha Syaifuddin, Desa Dusun Senami, Kabupaten Batanghari, Jambi. Sudah lebih dari tiga pekan
api belum bisa dipadamkan terhitung sejak Jumat, 9 Februari 2024.
Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto, mengatakan petugas kepolisian yang datang ke lokasi terus berupaya melakukan pemadaman, namun tak mampu melakukan pemadaman.
"Sementara jumlah luas lahan yang terbakar akibat ini mencapai 10 hektare, namun lokasi yang terbakar hanya di wilayah sekitar kobaran api illegal driling," kata Bambang, Senin, 4 Maret 2024.
Bambang menjelaskan Polres Batanghari sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk membantu pemadaman api. Polisi mengaku kesulitan untuk memadamkan api dilokasi tersebut karena terkendala akses jalan yang sulit dilalui.
Menurut dia sejak pertama kejadian sudah berkoordinasi dengan pertamina dan pertamina juga sudah mengirimkan satu tim. "Namun masalah saat ini alat yang dibawa oleh pertamina belum bisa masuk ke lokasi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)