Jakarta: Banjir bandang menerjang kawasan perbukitan Gunung Ringgit di Lumajang, Jawa Timur, akibat intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu, 28 Januari 2024. Banjir yang membawa material lumpur dan kayu memutus jembatan akses penghubung dua desa.
Derasnya hujan membuat debit air Sungai Kali Bokong di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang meningkat. Dilansir dari Metro TV, Minggu, 28 Januari 2024, warga bergotong royong membersihkan material akibat terbawa banjir kemarin.
Banyak kayu dan lumpur yang masih tersisa, bahkan air sungai tampak meluap meski banjir sudah surut.
Banjir bandang juga merusak jembatan penghubung di Sungai Afur Cangking Satu, di Desa Bandaran, Kecamatan Kedungjajang.
Di sisi lain, jembatan tersebut baru berusia satu tahun setelah dilakukan pemugaran mengalami kerusakan di bagian pembatas jembatan.
Kolong jembatan yang tertutup membuat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang bersama warga harus membersihkan dengan alat seadanya supaya meminimalisasi risiko datangnya banjir susulan. (Abdurrahman Addakhil)
Jakarta: Banjir bandang menerjang kawasan perbukitan Gunung Ringgit di Lumajang, Jawa Timur, akibat intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu, 28 Januari 2024. Banjir yang membawa material lumpur dan kayu memutus jembatan akses penghubung dua desa.
Derasnya hujan membuat debit air Sungai Kali Bokong di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang meningkat. Dilansir dari Metro TV, Minggu, 28 Januari 2024, warga bergotong royong membersihkan material akibat terbawa banjir kemarin.
Banyak kayu dan lumpur yang masih tersisa, bahkan air sungai tampak meluap meski banjir sudah surut.
Banjir bandang juga merusak jembatan penghubung di Sungai Afur Cangking Satu, di Desa Bandaran, Kecamatan Kedungjajang.
Di sisi lain, jembatan tersebut baru berusia satu tahun setelah dilakukan pemugaran mengalami kerusakan di bagian pembatas jembatan.
Kolong jembatan yang tertutup membuat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang bersama warga harus membersihkan dengan alat seadanya supaya meminimalisasi risiko datangnya banjir susulan.
(Abdurrahman Addakhil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)