Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Bayi Berusia 50 Hari di Makassar Meninggal Diduga Pendarahan usai Disuntik Berkali-Kali

Media Indonesia.com • 28 Februari 2023 19:50
Makassar: Al Fatan, bayi berusia 50 hari, menghembuskan nafas terakhir, Selasa pagi, 28 Februari setelah sempat dirawat kurang dari sehari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bayi tersebut diduga mengalami pendarahan usai disuntik berkali-kali oleh seorang oknum perawat.
 
Berdasarkan informasi yang beredar, oknum perawat itu diduga ingin mengambil sampel darah si bayi. Namun, ia kesulitan menemukan nadi, hingga menyuntik berkali-kali hingga terjadi pendarahan.
 
Aco Sukri, bapak dari sang bayi mengungkapkan, sesuai jadwal yang diberikan pihak rumah sakit, anaknya akan menjalani operasi. Namun sebelumnya, ada perawat mengambil sampel darah bayi.

"Diduga, perawat itu, kesulitan menemukan nadi (urat) saat akan mengambil sampel darah Al Fatan, sehingga menyuntik beberapa kali hingga terjadi pendarahan. Dan tidak berapa kemudian anak saya meninggal," ungkap Aco.
 
Baca: Tim Dokter dari 10 Disiplin Ilmu di RSCM Akan Tangani Bayi Obesitas dari Bekasi

Pihak RSUD Labuang Baji pun angkat bicara atas kejadian tersebut. Direktur RSUD Labuang Baji, Abdul Haris Nawawi memberi kesempatan pihak komite medik dan dokter anak di rumah sakit itu memberi klarifikasi.
 
Komite Medic RSUD Labuan Baji, Ummu Atia menjelaskan, bayi Al Fatan adalah pasien rujukan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi di Makassar, dan masuk ke instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Labuang Baji, Senin, 27 Februari pukul 17.00 Wita.
 
"Pasien masuk dengan membawa foto rontgen dari rumah sakit sebelumnya, terdapat adanya sumbatan di usus bawah. Selain itu, Hemoglobin (Hb) atau tekanan darah 6 atau rendah yang sejatinya bayi Hb harusnya 12. Sehingga pihak rumah sakit menangani bayi tersebut dengan melakukan transfusi darah," urai Ummu.
 
Dia menyebutkan pengambilan sampel dari sebelah kanan, setelah di rumah sakit sebelumnya pengambilan sampel darah dari sebelah kiri. Dokter Spesialis Bedah Anak RSUD Labuang Baji, Munawir ikut membantah, jika terjadi dugaan salah suntik pada pasien bayi itu.
 
"Info itu keliru. Karena pihak rumah sakit telah melaksanakan standar operasional pelayanan (SOP) dalam merawat pasien," jelasnya.
 
Menurut Munawir, pada bekas pengambilan sampel darah pasti akan terjadi pendarahan, tetapi kalau bayi ditekan saja itu sudah berhenti.
 
"Penyebab kematian bayi tersebut karena banyaknya faktor. "Yang pertama karena adanya sumbatan di usus bawah. yang kedua karena Hb darahnya rendah," ujar Munawir.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan