Bandar Lampung: Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait tragedi jatuhnya lift di sekolah Az Zahra, polisi meyakini lift yang digunakan oleh para korban adalah lift khusus barang. Lift tersebut jatuh setelah digunakan oleh 9 orang pekerja secara bersamaan.
Penanggung jawab vendor, Rahmat, memberikan klaim bahwa mereka telah melakukan pengawasan dan memberikan penjelasan terkait penggunaan lift tersebut. Pihak vendor juga telah menunjuk sejumlah pekerja sebagai penanggung jawab yang juga menjadi korban dalam kejadian ini.
Rahmat menjelaskan bahwa pengawasan terhadap pekerja selalu dilakukan setiap hari selama ada kegiatan. Bahkan, ia mengakui dirinya berada di lokasi saat tragedi yang menewaskan 7 pekerja terjadi.
"Kemarin ada loss control, karena kalau lewat dalam pekerja harus lepas sepatu atau tangga, mungkin mereka tidak mau ngantre,” ungkapnya, Jumat, 7 Juli 2023.
Menurut Rahmat, lift tersebut sebenarnya diperuntukkan khusus untuk transportasi barang. Jika digunakan untuk orang, kapasitas maksimalnya seharusnya hanya 6 orang.
Rahmat menjelaskan ada total 20 pekerja yang terlibat dalam proyek renovasi tersebut. Pekerjaan tersebut telah berlangsung selama 3 bulan sejak April.
"Kalau mulai kerja selalu diingatkan dan memang orang yang bertanggung jawab untuk itu, ikut jadi korban," kata dia.
Untuk diketahui bahwa lift yang jatuh memiliki luas 1 x 1,5 meter persegi. Kejadian tersebut terjadi ketika lift jatuh dari lantai 5 dengan ketinggian 25 meter.
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa 9 pekerja yang sedang melakukan renovasi lapangan futsal di sekolah Az Zahra terjatuh dari lantai 5 saat menggunakan lift barang. Dari kejadian tersebut, 7 pekerja dinyatakan meninggal dunia, sementara 2 lainnya selamat dengan mengalami patah tulang.
Bandar Lampung: Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait tragedi
jatuhnya lift di sekolah Az Zahra, polisi meyakini lift yang digunakan oleh para korban adalah lift khusus barang. Lift tersebut jatuh setelah digunakan oleh 9 orang pekerja secara bersamaan.
Penanggung jawab vendor, Rahmat, memberikan klaim bahwa mereka telah melakukan pengawasan dan memberikan penjelasan terkait penggunaan lift tersebut.
Pihak vendor juga telah menunjuk sejumlah pekerja sebagai penanggung jawab yang juga menjadi korban dalam kejadian ini.
Rahmat menjelaskan bahwa
pengawasan terhadap pekerja selalu dilakukan setiap hari selama ada kegiatan. Bahkan, ia mengakui dirinya berada di lokasi saat tragedi yang menewaskan 7 pekerja terjadi.
"Kemarin ada loss control, karena kalau lewat dalam pekerja harus lepas sepatu atau tangga, mungkin mereka tidak mau ngantre,” ungkapnya, Jumat, 7 Juli 2023.
Menurut Rahmat, lift tersebut sebenarnya diperuntukkan khusus untuk transportasi barang. Jika digunakan untuk orang, kapasitas maksimalnya seharusnya hanya 6 orang.
Rahmat menjelaskan ada total 20 pekerja yang terlibat dalam proyek renovasi tersebut. Pekerjaan tersebut telah berlangsung selama 3 bulan sejak April.
"Kalau mulai kerja selalu diingatkan dan memang orang yang bertanggung jawab untuk itu, ikut jadi korban," kata dia.
Untuk diketahui bahwa lift yang jatuh memiliki luas 1 x 1,5 meter persegi. Kejadian tersebut terjadi ketika lift jatuh dari lantai 5 dengan ketinggian 25 meter.
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa 9 pekerja yang sedang melakukan renovasi lapangan futsal di sekolah Az Zahra terjatuh dari lantai 5 saat menggunakan lift barang. Dari kejadian tersebut, 7 pekerja dinyatakan meninggal dunia, sementara 2 lainnya selamat dengan mengalami patah tulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)