Malang: Fakultas Psikologi (Fapsi) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuka layanan psikososial untuk para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan yang mengalami trauma. Layanan ini telah dibuka sejak Minggu, 2 Oktober 2022 hingga akhir bulan ini.
Dekan Fapsi UMM, M Salis Yuniardi, mengatakan pihaknya menerjunkan 32 relawan mahasiswa dan 42 dosen psikologi selama penanganan psikososial ini. Layanan psikososial ini telah menangani lebih dari 130 korban.
"Kami membagi korban menjadi dua tipe. Tipe yang pertama adalah korban yang mengalami langsung kejadian tersebut. Rata-rata para korban tipe pertama ini mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) pascainsiden," kata Salis di Malang, Jumat, 14 Oktober 2022.
Dia menjelaskan untuk tipe kedua adalah korban yang mengalami kedukaan akibat kehilangan anggota keluarga. Gejala yang dialami cukup bervariasi seperti kesulitan tidur, ingatan traumatis, dan lainnya.
Salis menerangkan tragedi Stadion Kanjuruhan meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat. Tak hanya menorehkan luka dan merenggut nyawa, kejadian ini juga meninggalkan trauma. Oleh karena itu, Fapsi UMM membuka layanan psikososial ini sehari setelah kejadian.
"Di hari-hari awal setelah kejadian, layanan psikososial susah untuk masuk ke masyarakat. Hal ini terjadi karena berbagai elemen masyarakat masih sibuk untuk mengidentifikasi jenazah dan mengobati korban yang luka-luka," jelasnya.
Layanan ini dibuka secara hotline dengan menyebar flyer melalui sosial media. Dengan gerakan awal ini, Fapsi UMM dapat menjangkau korban yang membutuhkan pertolongan psikologi.
"Pendirian posko psikososial di Rumah Sakit (RS) juga tidak memungkinkan karena akan menambah kepadatan. Melihat hal tersebut, kami berusaha menjangkau korban menggunakan layanan hotline," kata dosen asal Madiun tersebut.
Untuk menjangkau para korban lain, pihak kampus telah menyiapkan beberapa langkah lanjutan. Setelah melakukan layanan hotline, Fapsi bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan berbagai elemen lainnya untuk mendirikan posko psikososial di beberapa titik. Posko ini memberikan layanan asesmen awal dan tindakan Psychological First Aid (PFA) kepada para korban.
"Langkah ketiga yang kami lakukan adalah dengan menerjunkan para relawan ke rumah-rumah korban untuk pendampingan psikososial. Hal ini dilakukan untuk menjangkau korban lain yang tidak dapat tergapai oleh hotline dan posko. selain itu, kami juga berkerja sama dengan Koordinator Wilayah Aremania untuk mengumpulkan para korban yang membutuhkan," ujarnya.
Sebelumnya sebanyak 132 orang meninggal akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Malang: Fakultas Psikologi (Fapsi) Universitas Muhammadiyah Malang (
UMM) membuka layanan
psikososial untuk para korban tragedi di
Stadion Kanjuruhan yang mengalami trauma. Layanan ini telah dibuka sejak Minggu, 2 Oktober 2022 hingga akhir bulan ini.
Dekan Fapsi UMM, M Salis Yuniardi, mengatakan pihaknya menerjunkan 32 relawan mahasiswa dan 42 dosen psikologi selama penanganan psikososial ini. Layanan psikososial ini telah menangani lebih dari 130 korban.
"Kami membagi korban menjadi dua tipe. Tipe yang pertama adalah korban yang mengalami langsung kejadian tersebut. Rata-rata para korban tipe pertama ini mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) pascainsiden," kata Salis di Malang, Jumat, 14 Oktober 2022.
Dia menjelaskan untuk tipe kedua adalah korban yang mengalami kedukaan akibat kehilangan anggota keluarga. Gejala yang dialami cukup bervariasi seperti kesulitan tidur, ingatan traumatis, dan lainnya.
Salis menerangkan tragedi Stadion Kanjuruhan meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat. Tak hanya menorehkan luka dan merenggut nyawa, kejadian ini juga meninggalkan trauma. Oleh karena itu, Fapsi UMM membuka layanan psikososial ini sehari setelah kejadian.
"Di hari-hari awal setelah kejadian, layanan psikososial susah untuk masuk ke masyarakat. Hal ini terjadi karena berbagai elemen masyarakat masih sibuk untuk mengidentifikasi jenazah dan mengobati korban yang luka-luka," jelasnya.
Layanan ini dibuka secara hotline dengan menyebar flyer melalui sosial media. Dengan gerakan awal ini, Fapsi UMM dapat menjangkau korban yang membutuhkan pertolongan psikologi.
"Pendirian posko psikososial di Rumah Sakit (RS) juga tidak memungkinkan karena akan menambah kepadatan. Melihat hal tersebut, kami berusaha menjangkau korban menggunakan layanan hotline," kata dosen asal Madiun tersebut.
Untuk menjangkau para korban lain, pihak kampus telah menyiapkan beberapa langkah lanjutan. Setelah melakukan layanan hotline, Fapsi bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan berbagai elemen lainnya untuk mendirikan posko psikososial di beberapa titik. Posko ini memberikan layanan asesmen awal dan tindakan Psychological First Aid (PFA) kepada para korban.
"Langkah ketiga yang kami lakukan adalah dengan menerjunkan para relawan ke rumah-rumah korban untuk pendampingan psikososial. Hal ini dilakukan untuk menjangkau korban lain yang tidak dapat tergapai oleh hotline dan posko. selain itu, kami juga berkerja sama dengan Koordinator Wilayah Aremania untuk mengumpulkan para korban yang membutuhkan," ujarnya.
Sebelumnya sebanyak 132 orang meninggal akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)