Semarang: Kasus tewasnya Iwan Budi Paulus Staf Bapenda saksi kunci dugaan korupsi alih lahan Pemerintah Kota Semarang dengan cara dibunuh, dimutilasi dan dibakar semakin mendapat perhatian. Polisi melihat korban kooperatif dan istri mempertanyakan perlindungan saksi dan kepemilikan laptop ditemukan di lokasi penemuan mayat di Jalan Marina Raya Kota Semarang.
Hingga saat ini, Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah, masih melakukan pencarian terhadap potongan kepala sosok mayat yang ditemukan dimutilasi dan dibakar di sebuah lahan di Jalan Marina Raya Kota Semarang.
Sebelumnya polisi setelah mendapatkan hasil tes DNA, memastikan sosok mayat tersebut adalah Staf Bapenda Kota Semarang Iwan Budi Prasetyo, yang dilaporkan hilang 24 Agustus lalu atau sehari jelang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi alih lahan aset Pemkot Semarang.
Beberapa barang ditemukan di sekitar mayat yang dibunuh, dimutilasi dan dibakar tersebut seperti motor dinas, jam tangan, gawai, papan nama, pisau dan laptop yang terbakar juga memperkuat kepastian bahwa mayat tersebut adalah Iwan Budi.
Namun penyelidikan oleh kepolisian diperkirakan bakal melebar, selain imungkinkan ada motif lain hingga terbunuhnya Iwan Budi selain terkait kasus dugaan korupsi, juga Theresia Onee Anggarawati, istri Iwan Budi juga mempertanyakan perlindungan saksi dan laptop ditemukan di sekitarnya mayat karena bukan milik suaminya.
"Laptop suami saya ada di rumah, saya tidak tahu laptop siapa yang ditemukan di lokasi sekitar jenasah," kata Theresia.
Selain mempertanyakan kepemilikan laptop tersebut, Theresia juga bertanya perlindungan saksi, karena sebagai diketahui Iwan Budi disebut menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi alih aset Pemkot Semarang.
"Kami sangat terpukul, juga menyayangkan tidak ada perlindungan diberikan kepada suami saya sebagai saksi," imbuhnya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy secara terpisah mengatakan Iwan Budi sangat kooperatif saat dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jateng.
Kasus dugaan korupsi terkait penyerahan lahan fasum, fasos dan utilitas dari PT KAL kepada Pemkot Semarang sebanyak delapan bidang di Kecamatan Mijen pada 2010-2015 sesuai aduan Aliansi Masyarakat Kota Semarang melalui surat tertanggal 5 April 2020 lalu.
Tim penyidik sedang mengumpulkan bukti dan keterangan dugaan korupsi tersebut, lanjut Iqbal Alqudusy, bahkan Iwan Budi dua kali telah dimintai keterangan secara lisan sebanyak dua kali, bahkan telah memberikan konfirmasi untuk memenuhi undangan pada 25 Agustus lalu.
Penyidik juga telah berkoordinasi dengan Bapenda Kota Semarang. Sehingga dapat bertemu langsung dengan Iwan Budi yang menjabat sebagai Analisis Kebijakan Muda serta atasannya bernama Paijo, namun pada saat waktu pemanggilan yang bersangkutan tidak datang tanpa keterangan.
"Hingga kemudian ditemukan sosok mayat di Marina tersebut dan diketahui adalah Iwan Budi, ssksi kunci yang diundang untuk pemeriksaan kasus dugaan korupsi alih lahan tersebut," ujarnya
Semarang: Kasus tewasnya Iwan Budi Paulus Staf Bapenda saksi kunci dugaan korupsi alih lahan Pemerintah Kota Semarang dengan cara dibunuh, dimutilasi dan dibakar semakin mendapat perhatian. Polisi melihat korban kooperatif dan istri mempertanyakan perlindungan saksi dan kepemilikan laptop ditemukan di lokasi
penemuan mayat di Jalan Marina Raya Kota Semarang.
Hingga saat ini, Polrestabes Semarang dan
Polda Jawa Tengah, masih melakukan pencarian terhadap potongan kepala sosok mayat yang ditemukan dimutilasi dan dibakar di sebuah lahan di Jalan Marina Raya Kota Semarang.
Sebelumnya polisi setelah mendapatkan hasil tes DNA, memastikan
sosok mayat tersebut adalah Staf Bapenda Kota Semarang Iwan Budi Prasetyo, yang dilaporkan hilang 24 Agustus lalu atau sehari jelang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi alih lahan aset Pemkot Semarang.
Beberapa barang ditemukan di sekitar mayat yang dibunuh, dimutilasi dan dibakar tersebut seperti motor dinas, jam tangan, gawai, papan nama, pisau dan laptop yang terbakar juga memperkuat kepastian bahwa mayat tersebut adalah Iwan Budi.
Namun penyelidikan oleh kepolisian diperkirakan bakal melebar, selain imungkinkan ada motif lain hingga terbunuhnya Iwan Budi selain terkait kasus dugaan korupsi, juga Theresia Onee Anggarawati, istri Iwan Budi juga mempertanyakan perlindungan saksi dan laptop ditemukan di sekitarnya mayat karena bukan milik suaminya.
"Laptop suami saya ada di rumah, saya tidak tahu laptop siapa yang ditemukan di lokasi sekitar jenasah," kata Theresia.
Selain mempertanyakan kepemilikan laptop tersebut, Theresia juga bertanya perlindungan saksi, karena sebagai diketahui Iwan Budi disebut menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi alih aset Pemkot Semarang.
"Kami sangat terpukul, juga menyayangkan tidak ada perlindungan diberikan kepada suami saya sebagai saksi," imbuhnya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy secara terpisah mengatakan Iwan Budi sangat kooperatif saat dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jateng.
Kasus dugaan korupsi terkait penyerahan lahan fasum, fasos dan utilitas dari PT KAL kepada Pemkot Semarang sebanyak delapan bidang di Kecamatan Mijen pada 2010-2015 sesuai aduan Aliansi Masyarakat Kota Semarang melalui surat tertanggal 5 April 2020 lalu.
Tim penyidik sedang mengumpulkan bukti dan keterangan dugaan korupsi tersebut, lanjut Iqbal Alqudusy, bahkan Iwan Budi dua kali telah dimintai keterangan secara lisan sebanyak dua kali, bahkan telah memberikan konfirmasi untuk memenuhi undangan pada 25 Agustus lalu.
Penyidik juga telah berkoordinasi dengan Bapenda Kota Semarang. Sehingga dapat bertemu langsung dengan Iwan Budi yang menjabat sebagai Analisis Kebijakan Muda serta atasannya bernama Paijo, namun pada saat waktu pemanggilan yang bersangkutan tidak datang tanpa keterangan.
"Hingga kemudian ditemukan sosok mayat di Marina tersebut dan diketahui adalah Iwan Budi, ssksi kunci yang diundang untuk pemeriksaan kasus dugaan korupsi alih lahan tersebut," ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)