Jabar: Kasus kekerasan terhadap anak di Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih tinggi. Tahun lalu, tercatat ada 1.088 anak yang menjadi korban kekerasan.
Kasus bullying atau perundungan terhadap bocah sebelas tahun di Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, salah satu dari sekian kasus terhadap anak yang mencuat tahun ini.
UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar menyebutkan jumlah kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jabar mencapai 1.677 kasus pada tahun lalu. Ini berdasarkan Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Kemen PPA.
"Untuk kasus anak itu korbannya mencapai sekitar 1.088 orang, kurang lebih," kata Kepala UPTD PPA DP3AKB Jabar Anjar Yusniar di Bandung Selasa, 26 Juli 2022.
Anjar mengatakan kasus kekerasan terhadap anak rata-rata berupa fisik, psikis, seksual, hingga perdagangan orang. Anjar memastikan mayoritas kasus kekerasan berupa fisik dan psikis.
Kalau dibandingkan tahun lalu, berdasarkan data untuk kekerasan anak dan perempuan itu trennya meningkat. Anjar menjelaskan meningkatnya kasus selaras dengan tingginya laporan.
Baca: Laporan Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangsel Meningkat
Hal itu, menjadi bukti bahwa masyarakat mulai sadar tentang pentingnya melapor. Masyarakat itu mulai sadar, bahwa hal itu kekerasan bukan aib atau malu.
"Kami telah mendapatkan ratusan laporan kasus kekerasan tahun ini, yang masuk laporan ke kami itu di provinsi ya, sudah ada 300 pengaduan," ujarnya.
Menurut Anjar, penanganan kasus harus dilakukan secara komprehensif. Penanganan kasus dilakukan dengan pemulihan psikologi korban dan lainnya. Kalau ke ranah hukum, itu sudah ranahnya kepolisian.
Manager Program Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jabar, Diana Wati, mengatakan mengatakan kekerasan terhadap anak masih terus terjadi. LPA Jabar mencatat sejak Januari hingga Juni 2022 ada 100 kasus perundungan yang ditangani.
"Laporan resmi tidak, tapi mereka konsultasi ke kami, hanya konsultasi sifatnya," ujar Diana.
Selain itu, kata Diana, sepanjang 2022, LPA Jabar juga menerima sebanyak 26 laporan terkait kasus kejahatan seksual terhadap anak. Jumlah korban dalam satu laporan itu rata-rata belasan anak.
"Untuk soal hak asuh, atau perebutan untuk mengasuh anak ada 10 kasus," ucap Diana.
Jabar: Kasus kekerasan terhadap anak di Provinsi
Jawa Barat (Jabar) masih tinggi. Tahun lalu, tercatat ada 1.088 anak yang menjadi korban
kekerasan.
Kasus
bullying atau perundungan terhadap bocah sebelas tahun di Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, salah satu dari sekian kasus terhadap anak yang mencuat tahun ini.
UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar menyebutkan jumlah kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jabar mencapai 1.677 kasus pada tahun lalu. Ini berdasarkan Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Kemen PPA.
"Untuk kasus anak itu korbannya mencapai sekitar 1.088 orang, kurang lebih," kata Kepala UPTD PPA DP3AKB Jabar Anjar Yusniar di Bandung Selasa, 26 Juli 2022.
Anjar mengatakan kasus kekerasan terhadap anak rata-rata berupa fisik, psikis,
seksual, hingga perdagangan orang. Anjar memastikan mayoritas kasus kekerasan berupa fisik dan psikis.
Kalau dibandingkan tahun lalu, berdasarkan data untuk kekerasan anak dan perempuan itu trennya meningkat. Anjar menjelaskan meningkatnya kasus selaras dengan tingginya laporan.
Baca:
Laporan Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangsel Meningkat
Hal itu, menjadi bukti bahwa masyarakat mulai sadar tentang pentingnya melapor. Masyarakat itu mulai sadar, bahwa hal itu kekerasan bukan aib atau malu.
"Kami telah mendapatkan ratusan laporan kasus kekerasan tahun ini, yang masuk laporan ke kami itu di provinsi ya, sudah ada 300 pengaduan," ujarnya.
Menurut Anjar, penanganan kasus harus dilakukan secara komprehensif. Penanganan kasus dilakukan dengan pemulihan psikologi korban dan lainnya. Kalau ke ranah hukum, itu sudah ranahnya kepolisian.
Manager Program Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jabar, Diana Wati, mengatakan mengatakan kekerasan terhadap anak masih terus terjadi. LPA Jabar mencatat sejak Januari hingga Juni 2022 ada 100 kasus perundungan yang ditangani.
"Laporan resmi tidak, tapi mereka konsultasi ke kami, hanya konsultasi sifatnya," ujar Diana.
Selain itu, kata Diana, sepanjang 2022, LPA Jabar juga menerima sebanyak 26 laporan terkait kasus kejahatan seksual terhadap anak. Jumlah korban dalam satu laporan itu rata-rata belasan anak.
"Untuk soal hak asuh, atau perebutan untuk mengasuh anak ada 10 kasus," ucap Diana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)