Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur I Putu Sudayana.ANTARA/Benny Jahang
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur I Putu Sudayana.ANTARA/Benny Jahang

Basarnas Ingatkan Nelayan di Kupang Tak Nekat Melaut

Antara • 30 Oktober 2022 16:30
Kupang: Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan para nelayan untuk tidak nekat belayar saat cuaca buruk guna menghindari kecelakaan laut yang dapat membahayakan keselamatan para nelayan maupun penumpang.
 
"Pada saat musim barat terjadi curah hujan yang lebat disertai dengan angin kencang sehingga perlu di waspadai para nelayan dengan tidak memaksa diri melaut atau mengangkut penumpang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana di Kupang, Minggu, 30 Oktober 2022.
 
Putu mengatakan hal itu terkait kesiapan Basarnas dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut pada musim hujan mendatang.

Menurutnya, tingginya curah hujan disertai dengan angin kencang menyebabkan akses penerbangan ke beberapa daerah seperti Pulau Rote dan Sabu biasanya dihentikan sehingga banyak warga yang menggunakan sarana transportasi laut.
 
Baca: Banjir Rob Terjang Perairan Pesisir Cilacap

Dalam kondisi cuaca buruk para nelayan diminta untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktifitas di laut baik saat mencari ikan maupun melakukan penyeberangan ke beberapa daerah itu.
 
"Apabila terjadi gelombang tinggi sebaiknya tidak berlayar karena sangat membahayakan keselamatan awak perahu maupun penumpang," kata Putu.
 
Dia berharap para pelaku usaha transportasi laut termasuk para nelayan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG Kupang sebelum melakukan pelayaran.
 
"Apabila BMKG mengingatkan bahwa tidak melakukan pelayaran dengan alasan gelombang tinggi maka sebaiknya tidak berlayar, karena sangat membahayakan," kata I Putu Sudayana.
 
Selain itu dia juga minta seluruh pelaku usaha transportasi laut termasuk para nelayan untuk memiliki fasilitas keselamatan seperti pelampung maupun Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB) yang terpasang di setiap kapal.
 
EPIRB merupakan perangkat elektronik pemancar sinyal yang terpasang di setiap kapal untuk diaktifkan pada saat situasi mengancam jiwa agar petugas penyelamat segera menemukan lokasi dan memberikan pertolongan.
 
"Signal yang terpancar akan ditangkap oleh satelit dan satelit memberikan signal itu ke Basarnas Pusat tentang adanya situasi darurat pada kordinat yang mudah diketahui tim SAR," kata I Putu Sudayana.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan