Talaud: Sebagai satu dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang terletak di ujung paling utara Indonesia, Pulau Miangas, Provinsi Sulawesi Utara, memiliki banyak keterbatasan.
Keterbatasan yang masih membelenggu Pulau Miangas di antaranya akses transportasi, cuaca esktrem, dan kendala jaringan komunikasi.
Pulau yang berbatasan dengan Filipina ini mengalami perubahan cuaca setiap waktu. Akibat cuaca buruk, tower telekomunikasi sempat roboh pada 2017 yang mengakibatkan terganggunya akses komunikasi.
Beruntung kini keadaan mulai membaik, meski belum semua wilayah di Pulau Miangas terjangkau internet yang memadai.
"Kalau di bandara sinyalnya tinggi. Tapi di daerah perbukitan tidak ada," ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kepulauan Talaud Royke Larinse, pada program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.
Menurut Royke, rencana ke depan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) akan bekerja sama dengan TNI dalam pembangunan tower untuk memperluas jangkauan sinyal internet.
"Di sana ada tower TNI. Mungkin perangkatnya akan dipasang di tower itu, sehingga wilayah itu bisa dijangkau. Jadi sangat diharapkan tahun depan bisa disambungkan," ujar Royke.
Sinyal internet di Pulau Miangas belum stabil sepenuhnya. Hal ini diungkapkan oleh petani kopra Arnold Purukan. Ayah tiga anak ini memerlukan sinyal untuk melepas rindu dengan sang buah hati yang tengah kuliah di Manado.
"(Sinyal) kadang lancar, kadang juga tidak," kata Arnold.
Kondisi yang dialami Arnold setali tiga uang dengan pengalaman sehari-hari tenaga kesehatan Puskesmas Miangas Pinarce Amelia Parenta. Jika sinyal bagus, Pinarce dapat mengirim laporan langsung melalui WhatsApp.
"Untuk sekarang tidak bagus. Ya, disyukuri saja. Mohon dimaklumi," kata Amelia, pasrah.
Talaud: Sebagai satu dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang terletak di ujung paling utara Indonesia, Pulau Miangas, Provinsi Sulawesi Utara, memiliki banyak keterbatasan.
Keterbatasan yang masih membelenggu Pulau Miangas di antaranya akses transportasi, cuaca esktrem, dan kendala jaringan komunikasi.
Pulau yang berbatasan dengan Filipina ini mengalami perubahan cuaca setiap waktu. Akibat cuaca buruk, tower telekomunikasi sempat roboh pada 2017 yang mengakibatkan terganggunya akses komunikasi.
Beruntung kini keadaan mulai membaik, meski belum semua wilayah di Pulau Miangas terjangkau internet yang memadai.
"Kalau di bandara sinyalnya tinggi. Tapi di daerah perbukitan tidak ada," ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kepulauan Talaud Royke Larinse, pada program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.
Menurut Royke, rencana ke depan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) akan bekerja sama dengan TNI dalam pembangunan tower untuk memperluas jangkauan sinyal internet.
"Di sana ada tower TNI. Mungkin perangkatnya akan dipasang di tower itu, sehingga wilayah itu bisa dijangkau. Jadi sangat diharapkan tahun depan bisa disambungkan," ujar Royke.
Sinyal internet di Pulau Miangas belum stabil sepenuhnya. Hal ini diungkapkan oleh petani kopra Arnold Purukan. Ayah tiga anak ini memerlukan sinyal untuk melepas rindu dengan sang buah hati yang tengah kuliah di Manado.
"(Sinyal) kadang lancar, kadang juga tidak," kata Arnold.
Kondisi yang dialami Arnold setali tiga uang dengan pengalaman sehari-hari tenaga kesehatan Puskesmas Miangas Pinarce Amelia Parenta. Jika sinyal bagus, Pinarce dapat mengirim laporan langsung melalui WhatsApp.
"Untuk sekarang tidak bagus. Ya, disyukuri saja. Mohon dimaklumi," kata Amelia, pasrah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)