M. Ismail Fahmi, penjual minuman tradisional di Gresik
M. Ismail Fahmi, penjual minuman tradisional di Gresik

Inovasi UMKM Minuman Tradisional, Laris Manis Jelang Ramadan

Solikhul Huda • 29 Maret 2021 19:25
Gresik: Menjelang datangnya bulan Suci Ramadan, UMKM minuman tradisional berbahan rempah rempah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mulai kebanjiran pesanan. Minuman Tradisional ini, selain meningkatkan daya tahan tubuh, minuman warisan nenek moyang ini juga efektif menangkal virus di masa pandemi covid 19.
 
Ramuan minuman tradisional temulawak, sinom, beras kencur, dan temu mesem (temulawak plus asam), kini semakin laris manis terutama menjelang datangnya Ramadan.
 
Selain meningkatkan daya tahan tubuh selama menjalankan ibadah puasa, minuman berbahan rempah-rempah ini juga efektif menangkal virus di masa pandemi covid 19.
 
Seperti yang dialami oleh M. Ismail Fahmi, pemilik toko minuman tradisional Eson Gresik, yang berlokasi di Perum Giri Asri, Kecamatan Kebomas, ini banyak mempekerjakan orang untuk membuat stok minuman berbagai jenis.

“Alhamdulillah omzet penjualannya melonjak 60 persen, saat ini mencapai 400 botol per hari,” ujarnya, Senin, 29 Maret 2021.
 
Baca: Klaster Piknik Grup Senam di Tegal Bertambah Jadi 46 Orang
 
Untuk mengembangkan usahanya, perajin minuman tradisional ini memperdagangkan produknya, tidak hanya secara offline dititipkan ke warung-warung kopi, melainkan juga melalui jalur online. 
 
“Sejak adanya pandemi covid 19, permintaan minuman tradisional via online cukup banyak naik signifikan,” sambungnya.
 
Guna memikat hati para pelanggannya, Fahmi juga membuat berbagai inovasi, Termasuk berinovasi membuat kemasan gelas, dengan menghadirkan kemasan gelas sekali minum. Kemasan itu dinilai efektif karena banyak yang berminat untuk kebutuhan suguhan di Hari Raya. Selain itu juga membuat beragam varian minuman, antara lain minuman Temu Mesem.
 
“Ini Perpaduan minuman temulawak plus asam,” jelas Fahmi.
 
Inovasi UMKM Minuman Tradisional, Laris Manis Jelang Ramadan
 
Para pelanggannya tidak hanya datang dari warga Gresik, tetapi juga kota lain di sekitarnya, termasuk warga dari Sumatra, Kalimantan, dan sebagian wilayah di pulau Sulawesi.
 
Perajin yang menekuni usaha minuman tradisional sejak tahun 2015 ini, kini terus mengembangkan usahanya, dengan meningkatkan kualitas, di antaranya telah lulus balai uji makanan dan minuman (BPOM). 
 
“Semoga membuat pelanggan semakin percaya, dengan kualitas produk kita”, jelas Fahmi.
 
Proses pengolahan minuman produk UMKM Gresik, hingga kini masih dilakukan secara tradisional dan tanpa menggunakan produk kimia. Minuman rempah rempah berbahan jahe, kunyit, gula aren, temulawak dan asam ini, dijual dengan harga bervariatif, mulai dari Rp6 ribu kemasan hingga Rp16 ribu kemasan 1 liter, dan Rp40 ribu satu dus isi 24 kemasan gelas.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan