Wisatawan mancanegara mengamati relief di dinding candi Pawon di desa Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jateng. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Wisatawan mancanegara mengamati relief di dinding candi Pawon di desa Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jateng. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Temuan Bangunan Kuno di Pawon Perkuat Integritas Borobudur

Antara • 04 Februari 2021 11:06
Magelang: Temuan struktur bangunan kuno yang diduga permukiman zaman Mataram Kuno di sekitar Candi Pawon akan memperkuat integritas Candi Borobudur sebagai warisan dunia. Dugaan permukiman kuno itu merupakan hasil ekskavasi lanjutan.
 
"Temuan permukiman kuno ini sebetulnya masih dini, dengan data yang ada memang kami masih mengintepretasikan dan akan kami gali terus untuk menjadi suatu kesimpulan," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Wiwit Kasiyati, di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 4 Februari 2021.
 
Ia menuturkan, kalau dilihat dari akses budayanya Candi Mendut, Pawon, dan Candi Borobudur ada koneksi sejarah religi. Sehingga kalau diintepretasi ada permukiman kuno.

Baca: Ini 3 Destinasi Wisata Favorit di Jawa Tengah
 
"Orang-orang Buddha saat itu ketika melakukan keagamaan melalui jalur tersebut dan kebetulan di situ ada temuan dan secara teori filosofi Buddha pun ada memang permukiman para biksu, ada wiharanya, dan candi," jelasnya.
 
Ia menyampaikan, kalau memang itu benar permukiman biksu, yang belum ditemukan adalah wiharanya. Pihaknya kini tengah berusaha mencari letah wihara.
 
"Tetapi mencarinya tidak asal terus ekskavasi, tetap harus ada data-data yang menunjukkan bahwa di situ memang diperlukan untuk dilakukan ekskavasi untuk mengetahui wihara itu," terangnya.
 
Baca: Pemerintah Kebut Rencana Induk Parisiwata Borobudur-Prambanan
 
Pamong Budaya Ahli Madya BKB Yudi Suhartono menyampaikan, temuan dugaan permukiman kuno itu merupakan hasil ekskavasi lanjutan yang sebelumnya menemukan bata kuno. Lokasi tersebut dari Candi Pawon berjarak sekitar 160 meter ke arah Tenggara atau berjarak sekitar 30 meter dari Sungai Progo.
 
Ia menuturkan dugaan dulu sebagai permukiman para biksu dengan ditemukan biji tasbih. Selain itu, ditemukan pecahan gerabah dan keramik pada masa dinasti Tang sekitar abad ke-8 dan ke-10 M.
 
"Struktur bangunan kuno dari bata tersebut cukup luas berukuran 11 x 6 meter, tetapi juga ada beberapa batu-batu bolder di bagian bawah mungkin jalan atau lainnya," sebut Yudi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan